China Kembangkan Obat dan Kosmetik dari Kecoak, Berani Pakai?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 11 Januari 2020 | 16:50 WIB
China Kembangkan Obat dan Kosmetik dari Kecoak, Berani Pakai?
Kecoak kini laris digunakan sebagai bahan obat hingga kosmetik. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China Kembangkan Obat dan Kosmetik dari Kecoak, Berani Pakai?

Kecoak rupanya menjadi tren baru bagi gaya hidup manusia modern. Setelah susu kecoak diprediksi laris sebagai superfood, ada pula obat dan kosmetik yang sedang dikembangkan dari kecoak.

Seorang profesor di Universitas Pertanian Shandong yang juga pemimpin Asosiasi Serangga di provinsi Shandong, China, Liu Yusheng, mengatakan kecoak adalah obat ajaib yang bisa menyembuhkan penyakit lebih cepat dibanding obat lain.

Kecoak bubuk biasa digunakan untuk mengobati luka bakar di beberapa rumah sakit di China. Sementara di Korea, krim kecoak bisa disulap sebagai masker wajah.

Baca Juga: Lagi Ngetren, Foto Selfie Bareng Kecoak

Bukan itu saja, China juga meneliti penggunaan sirup kecoak sebagai obat maag dan TB paru!

Tentu saja, kecoak yang digunakan bukan kecoak sembarangan. Kecoak jenis Periplaneta americana atau yang jamak dikenal sebagai kecoak Amerika kini digunakan sebagai bahan dalam obat dan kosmetik.

"Itu bukan seperti kecoak-kecoak yang Anda lihat di rumah, mereka itu kecoak Jerman. Ada ratusan spesies kecoak tapi cuma jenis ini yang punya nilai medis. Ini asli dari provinsi Guangdong," kata Wang Fuming, peternak kecoak kenamaan dari provinsi Shandong, China pada Telegraph.

Sejak 2011-an, permintaan kecoak di peternakan Wang melonjak. Peternakan Wang bisa panen sampai lebih dari 100 ton kecoak setahun.

Kecoak-kecoak dibunuh sebelum mencapai usia empat bulan karena saat itu sayapnya akan tumbuh sempurna dan mereka akan bisa terbang. Caranya, kecoak-kecoak akan dimasukkan dalam sebuah panci besar dan direbus.

Baca Juga: Pesan Semur Bebek, Wanita Ini Dapat Bonus Puluhan Kecoak

Kecoak Jerman, Blattella germanica. [Shutterstock]
Kecoak kini laris digunakan sebagai bahan obat hingga kosmetik. [Shutterstock]

Wang menghabiskan 160.000 euro (setara Rp 2,4 miliar) untuk membangun peternakan kecil termasuk menyelimuti ruangan dengan plastik supaya kecoak tidak kabur.

Tapi tiap tahun dia meraup keuntungan setidaknya Rp 500 juta sampai Rp 1,4 miliar.

Istri Wang, Li Wanrong, mengaku rambutnya yang sempat botak jadi tumbuh sehat setelah membuat larutan semprot dari kecoak.

"Aku mengaplikasikannya dari kulit kepala. Rambutku tumbuh lagi. Aku juga pakai masker wajah kecoak, orang-orang bilang aku awet muda," ujarnya.

Bagaimana dengan Anda? Berani mencoba menggunakan obat dan kosmetik yang dibuat dari kecoak? [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI