Bakteri juga dapat memasuki paru-paru saat seseorang mengirup spora dari bakteri.
Gejala awalnya akan seperti terserang flu, tetapi makin lama akan makin memburuk secara cepat. Tandanya termasuk demam dan tubuh menggigil, berkeringat, nyeri badan, lelah berlebih, sakit kepala, rasa tidak nyaman di dada, mual, muntah, atau nyeri perut.
Jika tidak segera diterapi, antraks dapat berakibat fatal.
- Antraks gastrointestinal
Baca Juga: Wilayah Gunungkidul DIY Diduga Terjangkit Wabah Antraks, Apa Itu?
Antraks jenis ini jarang terjadi. Seseorang dapat terkena antraks yang menyerang sistem pencernaan ini apabila mengonsumsi daging yang terkontaminasi spora.
Tanda yang muncul dari jenis antraks ini adalah sebagai berikut:
- Leher atau kelenjar di leher membengkak
- Sakit tenggorokan
- Nyeri saat menelan
- Suara menjadi serak
- Mual dan muntah, khususnya muntah darah
- Diare atau BAB berdarah
- Nyeri perut
- Perut membesar
Secara umum, penyakit antraks tergolong sangat jarang terjadi. Namun, ada beberapa orang yang berisiko mengalaminya, yaitu petani, dokter hewan, dan pekerja laboratorium.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul sudah melakukan pencegahan dengan memberi antibiotik ke 540 warga Dusun Ngrejek Kulon dan Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul.
Baca Juga: Diduga Terpapar Antraks, Ratusan Warga Gunungkidul Diberi Antibiotik
Mereka juga telah mengirim sampel darah serta serum dari warga yang diketahui melakukan kontak langsung dengan sapi yang mati tersebut ke BBVET Wates dan Bogor.