Suara.com - Menkes Terawan Sebut Pneumonia Misterius di China Belum Ada di Indonesia
Penyakit pneumonia misterius yang menyerang China menghebohkan dunia kesehatan. Bahkan, ada anggapan yang menyebut penyakit ini terindikasi bakal mewabah seperti MARS dan SARS, yang menewaskan banyak orang.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan hingga saat ini kasus pneumonia misterius di China belum terdeteksi di Indonesia. Ia pun meminta agar masyarakat Indonesia tidak panik.
"Memang ini gejalanya pneumonia, tapi belum mampu mendeteksi ini arahnya ke SARS, MERS CoV, dan WHO tidak mengeluarkan travel warning untuk membatasi perjalanan ke sana, imbauan saya untuk masyarakat tetaplah hidup sehat, makan cukup, istirahat cukup, itu paling penting menghadapi situasi seperti ini," katanya dalam siaran pers Kemenkes, Sabtu (11/1/2020).
Baca Juga: China Terserang Wabah Pneumonia Misterius, Puluhan Orang Terjangkit
Kemenkes dikatakannya udah melakukan upaya preventif dan deteksi terutama dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Dari semua pintu masuk ke Indonesia di bandara atau pelabuhan sudah diaktifkan termoscanner untuk mendeteksi siapa saja yang masuk ke Indonesia terutama dari negara lain.
"Itu upaya preventif kita untuk mendeteksi adanya kasus pneumoni maupun kasus yang lain, SARS yang mungkin bisa masuk ke Indonesia bisa terdeteksi dengan cepat sehingga kita bisa melakukan tindakan yang benar," ucap Menkes Terawan.
WHO sampai saat ini tidak melakukan pembatasan perjalanan ke China. Namun demikian, Menkes terawan meminta kepada seluruh masyarakat harus membiasakan berperilaku hidup sehat, seperti cuci tangan sebelum makan, pakai masker agar tidak menular ke orang lain, makan makanan bergizi seimbang, makan buah dan sayur yang cukup, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, dan segera berobat jika sakit.
Bagi masyarakat Indonesia yang baru saja berpergian dari wilayah Tiongkok, Menkes Terawan memberikan imbauan, di antaranya:
- Menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup,
- Jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan susah bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat menuju fasilitas kesehatan terdekat,
- Jika saat di Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas agar segera berobat.
"Jika ada tanda-tanda seperti itu, agar segera ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan hygiene diri termasuk cuci tangan. Itu yang saya minta terus digalakkan di lingkungan masyarakat," tutup Menkes Terawan.
Baca Juga: Kenali Tahapan Penyakit Pneumonia, Penyebab Ayah Olga Lyda Meninggal