2. Belum memahami pacaran sehat
Kebanyakan kasus terjadinya kekerasan dalam pacaran karena mereka belum memahami dengan baik makna dari sebuah hubungan asmara. Mereka belum memahami batas-batas wajar dan tidak wajar selama pacaran. Apalagi jika mereka sama-sama belum pernah memiliki pengalaman menjalin hubungan asmara.
3. Pernah mengalami kekerasan di masa lalu
Pelaku yang melakukan kekerasan secara verbal maupun fisik dalam hubungan bisa jadi pernah mengalami atau melihatnya di masa lalu. Dengan begitu, pelaku melanjutkan lagi ingatan mereka dan melakukannya di hubungan asmaranya.
Baca Juga: Penyidik Sebut Reynhard Sinaga Psikopat, Apa Bedanya dengan Sosiopat?
4. Membangun citra di depan orang lain
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan, orang bisa melakukan kekerasan bisa jadi demi membangun citra diri di depan orang lain.
Karena, mereka ingin menunjukkan kemampuannya mengendalikan kekasihnya dengan mempermalukan, membatasi dan menyiksa secara fisik.
5. Tidak bisa menahan emosi
Beberapa orang mungkin memiliki emosi yang belum matang, termasuk orang dewasa. Oleh karenanya, mereka belum mengerti caranya mengendalikan emosi yang benar.
Baca Juga: HCG atau Hormon Kehamilan, Ternyata Bisa Dimiliki Penderita 5 Kanker Ini
Hal ini bisa menjadi pemicu seseorang menunjukkan emosinya secara negatif dan tidak sehat, seperti melakukan kekerasan ketika cemburu, sakit hati, atau lainnya.