Dilatih Peneliti, Google DeepMind AI Dapat Deteksi Kanker Payudara

Rabu, 08 Januari 2020 | 15:45 WIB
Dilatih Peneliti, Google DeepMind AI Dapat Deteksi Kanker Payudara
Ilustrasi kanker payudara [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Science Journal Nature, peneliti dari Northwestern Medicine di Chicago menggunakan AI DeepMind Google untuk meningkatkan deteksi kanker dalam nanogram.

Penelitian, yang juga bekerja sama dengan Google Health, berupaya meningkatkan proses pendeteksian kanker payudara karena deteksi dini memungkinkan pasien juga menjalani perawatan lebih awal.

Diketahui bahwa tingkat kelangsungan hidup wanita akan meningkat menjadi 99 persen apabila kanker dapat terdeteksi sejak awal.

Detail penelitian

Baca Juga: Awas, Diet Tinggi Lemak Bisa Memicu Kanker Payudara

Studi ini dilakukan dengan para peneliti dari Imperial College London dan dari National Health Service of Britain. Kelompok ini melatih Google DeepMind AI untuk mengidentifikasi kanker payudara dari ribuan mammogram.

Setelah itu, mereka membandingkan kinerja sistem AI dengan hasil yang sebenarnya. Sebanyak 25.856 mammogram berasal dari Inggris, sedangkan 3.097 berasal dari Amerika Serikat.

Hasilnya, AI mampu mengidentifikasi kanker payudara yang serupa dengan ahli radiologi terlatih dan mampu mengurangi jumlah hasil positif palsu sebesar 5,7% dalam dataset Amerika Serikat dan 1,2% dalam dataset Inggris.

Ilustrasi kanker payudara. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi kanker payudara. (Shutterstock)

Perbandingan dengan ahli radiologi

Sistem AI juga diadu dengan enam ahli radiologi, yang ternyata masih kurang tepat dalam mendeteksi kanker payudara, dilansir Tech Times.

Baca Juga: Risiko Kanker Payudara Turun Jika Melakukan Diet setelah Usia 50 Tahun

Connie Lehman, kepala departemen Rumah Sakit Umum Massachusetts untuk pencitraan payudara mengatakan hasil penelitian ini seperti yang diharapkan karena AI dinilai telah melakukan tugas dengan lebih baik.

Walaupun mendeteksi kanker menggunakan komputer bukanlah hal baru. Namun, karena computer-aided detection (CAD) sebenarnya sudah berusia puluhan tahun, AI baru ini lebih baik dalam menjalankan tugasnya.

Meski begitu, masih diperlukan pengujian lebih lanjut dan persetujuan peraturan diperlukan untuk menggunakannya. Penelitian itu sendiri juga terbatas karena dilakukan hanya dengan menggunakan satu set peralatan pencitraan, dengan kelompok uji memiliki banyak kanker payudara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI