Konselor Manchester Ungkap Korban Reynhard Sinaga Alami Dua Trauma

Rabu, 08 Januari 2020 | 08:42 WIB
Konselor Manchester Ungkap Korban Reynhard Sinaga Alami Dua Trauma
Reynhard Sinaga, WNI yang perkosa ratusan pria di Inggris (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Reynhard Sinaga (36) lelaki yang dijuluki sebagai predator seks telah ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, pada Senin (6/1/2020).

Tercatat Reynhard sudah melakukan 159 pelanggaran seksual, termasuk 139 kasus perkosaan, lapor BBC.

Konselor kekerasan seksual Lisa Watres yang bekerja sama dengan polisi, tugasnya adalah mengungkapkan kepada korban bahwa mereka telah diserang ketika mereka tidak sadar.

Lisa dan timnya di St Mary's Sexual Assault Referral Centre, Manchester, bekerja sama dengan para detektif mengungkap kejahatan Reynhard kepada para korbannya.

Baca Juga: Korban Reynhard Sinaga Rentan Alami Gangguan Jiwa, Ini Penjelasan Psikiater

Menurut Lisa, banyak korban yang mengaku tidak ingat apapun setelah terbangun di apartemen Reynhard.

"Umumnya, ketika seseorang baru saja dilecehkan secara seksual, mereka tahu apa yang terjadi dan memiliki hak untuk melaporkannya ke polisi atau tidak," ujar Lisa, saat menjadi bintang tamu di Radio 1 Newsbeat.

"Dalam kasus ini, orang-orang yang terlibat tidak tahu bahwa mereka telah mengalami pelecehan seksual," sambungnya.

Diketahui Reynhard menggunakan obat gamma-hydroxybutyrate (GHB) untuk melumpuhkan korban sebelum memerkosa mereka. Salah satu efek dari obat ini adalah amnesia jangka pendek.

Reynhard Sinaga predator seks pemerkosa ratusan pria di Inggris. (Foto: AFP)
Reynhard Sinaga predator seks pemerkosa ratusan pria di Inggris. (Foto: AFP)

Selain itu, korban juga seringnya harus mengalami dua kejadian traumatis, yaitu 'kejutan' dari kabar yang diberitahukan pada mereka, ditambah dengan trauma dari serangan seksual itu sendiri.

Baca Juga: Obat GHB yang Digunakan Reynhard Sinaga, Efeknya Bisa Bikin Amnesia

Dan tidak satu pun dari orang-orang ini bereaksi dengan cara yang sama, tambah Lisa.

"Kami harus menyampaikan berita dengan sangat lembut. Kami tidak tahu apa-apa tentang orang-orang ini, kami tidak tahu apakah mereka memiliki riwayat gangguan psikologis atau pernah diserang sebelumnya."

Lisa mengaku dirinya merasa proses ini sangat sulit bagi para korban, tetapi ia merasa senang karena dapat menawarkan beberapa bantuan atau dukungan kepada mereka.

"Perkosaan dan pelecehan seksual adalah kejahatan yang sulit untuk diproses dan dipahami. Hanya dengan berbicara kepada seseorang dan mengetahui bahwa sebenarnya Anda berperilaku normal (pada korban) akan sangat berguna bagi banyak orang."

"Ini sangat menantang dan juga ada tanggung jawab yang besar untuk memastikan bahwa orang-orang merasa baik-baik saja," tandas Lisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI