Ia melanjutkan, pengambilan keputusan termasuk penerapan pola hidup sehat setiap individu dipengaruhi kuat oleh microenvironment di mana ia berada dan dengan siapa ia bergaul.
"Seperti keluarga, sekolah, tempat kerja dan tempat tinggal. Karakter yang terbentuk pada microenvironment ini dipengaruhi pula oleh macroenvironment berupa sistem edukasi, kebijakan pemerintah, perkembangan industri, teknologi, dan lain-lain," tambahnya.
Lewat riset para ilmuwan di MIT, komunitas berperan sebagai pemantik semangat dalam pengadopsian gaya hidup dan perilaku sehat di tengah masyarakat. "Akan sangat sulit menerapkan pola hidup sehat, ketika kita berada di lingkungan yang tidak sehat. Karenanya, komitmen yang dilakukan bersama melalui komunitas, menjadi cara efektif dalam proses menanamkan kebiasaan gaya hidup sehat," tutupnya.
Baca Juga: Obesitas saat Hamil Bisa Pengaruhi IQ Anak Laki-Laki