HCG atau Hormon Kehamilan, Ternyata Bisa Dimiliki Penderita 5 Kanker Ini

Selasa, 07 Januari 2020 | 11:03 WIB
HCG atau Hormon Kehamilan, Ternyata Bisa Dimiliki Penderita 5 Kanker Ini
Ilustrasi tes kehamilan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dikenal sebagai hormon kehamilan karena diproduksi dalam jumlah besar selama hamil. Kadar puncaknya diproduksi pada minggu ke-8 hingga 11 dan dapat dideteksi dalam urine ibu hamil.

"HCG dalam bentuk biasa diproduksi hampir secara ekslusif oleh wanita hamil oleh sel-sel khusus yang menjadi bagian dari plasenta, yang disebut syncytiotrophoblast," kata dr. Kristina Mixer, dikutip dari Insider.

Ia menjelaskan, peran utama hCG adalah untuk mendukung ovarium dalam produksi hormon progesteron sampai dapat menghasilkan jumlah yang cukup dan membentuk plasenta. Umumnya ini terjadi pada masa kehamilan 10 minggu.

Secara alami hCG akan diproduksi setelah telur yang dibuahi ditanamkan ke dinding rahim. Biasanya diperlukan 9 hingga 14 hari sebelum kadar hCG cukup naik agar dapat terdeteksi oleh tes kehamilan di rumah.

Baca Juga: Pernah Idap Toksoplasma, Bagaimana Kondisi Kehamilan Tantri Kotak Sekarang?

Ilustrasi tes kehamilan. (Shutterstock)
Ilustrasi tes kehamilan. (Shutterstock)

Tetapi, hCG ini tidak hanya diproduksi oleh wanita hamil saja. Ada beberapa situasi yang membuat pria atau wanita tidak hamil memiliki kadar hCG tinggi, seperti:

  • Perimenopause
  • Respon terhadap kemoterapi
  • HCG familial, kondisi genetik yang sangat langka
  • Penyakit trofoblas gestasional, yang berhubungan dengan kadar hCG yang sangat tinggi

Pengidap kanker tertentu seperti kanker testis, ovarium, hati, perut dan usus juga dapat memiliki kadar hCG tinggi. Jadi, mengukur kadar hCG pada penderita kanker tersebut dapat mengidentifikasi tumor, mendiagnosis kanker, atau mengevaluasi seberapa baik pengobatan telah bekerja.

"Semua kondisi ini harus didiskusikan dan dikelola oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan," jelas Mixer.

Selain kondisi medis, beberapa kasus tingginya hCG adalah hasil dari penyuntikan.

"Kami sering melihat ini pada atlet pria dalam upaya untuk meningkatkan produksi testosteron," lanjutnya lagi. Ini terjadi karena hCG sangat mirip dengan hormon hipofisis LH, yang merangsang produksi testosteron di testis.

Baca Juga: Canggih, Teknologi Medis Ini Bisa Periksa Kehamilan dari Jarak Jauh

HCG juga dapat digunakan sebagai pengidentifikasi Down's Syndrome selama kehamilan.

"Subtipe hCG tertentu dapat diukur untuk memprediksi kemungkinan Down Syndrome mempengaruhi janin," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI