Syahnaz Sadiqah Mulai Aktif Bergerak Usai Operasi Caesar, Bolehkah?

Minggu, 05 Januari 2020 | 15:00 WIB
Syahnaz Sadiqah Mulai Aktif Bergerak Usai Operasi Caesar, Bolehkah?
Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda menunjukkan foto anak kembarnya kepada wartawan. [Evi Ariska/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Jumat (3/12/2020) Syahnaz Sadiqah berhasil melahirkan bayi kembarnya dalam kondisi sehat melalui proses operasi caesar. Ia memilih metode kelahiran ini lantaran posisi bayi yang sungsang.

"Lahirnya sungsang, kaki duluan. Jadi memang mau caesar karena posisi pertama yang laki itu sungsang jadi harus caesar," kata dokter kandungan yang menangani Syahnaz, di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2020).

Meski caesar, ternyata Syahnaz dapat pulih secara cepat. Bahkan, keluarganya pun terkejut melihat kondisinya pasca melahirkan.

"Iya tadi keluarga bilang loh sudah jalan, sudah tegak banget. Soalnya kakak aku masih nunduk, kalau ini aku besokannya sudah langsung bisa jalan," jelas Syahnaz.

Baca Juga: Posisi Janin Melintang, Paula Verhoeven Pasrah Operasi Caesar

Berdasarkan Hello Sehat, perempuan yang tidak mengalami komplikasi setelah operasi caesar memang disarankan untuk mulai bergerak dan melakukan aktivitas ringan.

Anak kembar Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda [Instagram]
Anak kembar Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda [Instagram]

Semakin sering bergerak, pemulihan akan semakin cepat.

Umumnya rasa nyeri akan makin meningkatkan dalam kurun waktu 18 jam setelah operasi. Kondisi ini disebabkan oleh obat bius yang diberikan saar operasi mulai hilang secara bertahap.

Hal ini juga dirasakan oleh Syahnaz, namun dirinya mengaku masih bisa menahannya.

"Perih masih ada lah, cuma ok lah sudah bisa jalan, duduk, mandi, dan beraktivitas biasa," ujarnya.

Baca Juga: Benahi BPJS, Menkes Terawan Singgung Operasi Caesar Tanpa Alasan Medis

Secara umum, setelah operasi caesar sebenarnya tidak menutup kemungkinan ada beberapa kondisi yang dialami. Seperti penggumpalan darah, kram perut, hingga risiko infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI