Mantan Istri Sule Meninggal, Ketahui Bahaya Serangan Jantung Pagi Hari

Sabtu, 04 Januari 2020 | 14:35 WIB
Mantan Istri Sule Meninggal, Ketahui Bahaya Serangan Jantung Pagi Hari
Lina mantan istri Sule. [YouTube Putri Delina]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar meninggalnya Lina mantan istri Sule cukup mengejutkan publik. Dia meninggal dunia karena serangan jantung pada Sabtu (4/1/2019) dini hari di Bandung.

Padahal Lina baru saja melahirkan anak kelimanya dari suami barunya, Teddy. Beberapa waktu sebelum meninggal, Lina juga sempat mengajak 4 anaknya dari Sule dan anak kelimanya jalan-jalan bersama.

Hal ini tentu saja mengejutkan publik, mengingat anaknya masih bayi dan Lina tidak pernah dikabarkan menderita penyakit jantung. Raut wajah sedih dan sendu pun terlihat di wajah Rizky Febian ketika mengangkat jenazah ibunya.

Serangan jantung bisa berakibat fatal jika tidak ditangani cepat dan tepat. Selain itu, ternyata ada pula kaitan antara waktu meninggalnya Lina akiabt serangan jantung pada dini hari.

Baca Juga: Dokter Kejebak Banjir, Operasi Sesar Istri Rifky Balweel Sempat Tertunda

Melansir dari Fox News, serangan jantung lima hingga enam kali lebih mungkin terjadi pada dini hari antara jam 1 hingga 5 pagi. Penelitian menunjukkan bahwa serangan jantung pagi cenderung lebih parah daripada yang terjadi di luar waktu itu.

Ilustrasi dada berdebar, serangan jantung. (Shutterstock)
Ilustrasi dada berdebar, serangan jantung. (Shutterstock)

Meskipun serangan jantung sering diasumsikan karena stres dan kerja lembur hingga pagi. Penelitian dalam jurnal Nature telah mengidentifikasi hubungan antara ritme sirkadian dan peningkatan serangan jantung di pagi hari secara biologis.

Menurut para ahli, jenis serangan jantung di pagi hari disebut fibrilasi ventrikel yang disebabkan oleh detak jantung cepat dan tidak teratur. Jadi, bukan serangan jantung akibat detak jantung melambat.

Penelitian pada tikus juga menemukan penyebab detak jantung tidak teratur dan lebih cepat pada tingkat molekuler. Tingkat protein yang disebut KLF15 bervariasi sepanjang hari, mengikuti jejak jam sirkadian, yang mengatur ritme hormon dalam tubuh Anda.

Studi ini menemukan bahwa memiliki level KLF15 terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa memicu serangkaian kejadian yang mengubah arus kalium dan memengaruhi waktu pemulihan listrik sel otot jantung.

Baca Juga: Tragis, Wanita Ini Terbakar Hidup-hidup saat Jalani Operasi Kanker

"Interval waktu ini sangat penting. Interval terlalu lama atau terlalu pendek dapat menyebabkan irama jantung abnormal yang disebut aritmia. Ketika jantung kehilangan keteraturan detak jantung, jantung tidak dapat memompa darah secara efisien dan seseorang bisa mati mendadak," jelas dr Xander Wehrens, profesor kedokteran di departemen kardiologi di Baylor College of Medicine di Texas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI