Suara.com - Lina mantan istri Sule meninggal dunia karena serangan jantung pada Sabtu (4/1/2020) dini hari. Kabar duka meninggalnya ibunda Rizky Febian ini pun cukup mengejutkan.
Padahal belum sebulan yang lalu, Lina baru saja melahirkan anak kelimanya dari suami barunya, Teddy. Bahkan, Lina juga sempat berjalan-jalan dengan semua anaknya dari Sule dan bayinya beberapa waktu lalu.
Kabar meninggalnya Lina ini disampaikan oleh manajer Sule, Panji Komara, melalui unggahan Instagram. Panji juga menguatkan anak-anak Sule agar tetap tegar atas kepergian sang ibunda.
Selain Lina, sudah banyak selebrtiti hiburan yang meninggal karena serangan jantung. Tetapi, Lina sendiri belum pernah dikabarkan menderita penyakit jantung sebelum meninggal.
Baca Juga: Penyebab Hipotermia Bikin Meninggal, Nagita Slavina Alami Varises
Melansir dari time.com, ternyata wanita lebih berisiko mengalami serangan jantung selama kehamilan, saat persalinan, dan setelah melahirkan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Mayo Clinical Proceedings, para peneliti mengamati lebih dari 49 juta kelahiran, ada 2.390 wanita yang mengalami serangan jantung setelah mereka melahirkan.
"Meskipun serangan jantung pada wanita muda jarang terjadi, wanita akan lebih rentan mengalami serangan jantung selama kehamilan dan setelah melahirkan," kata dr Nathaniel Smilowitz, seorang ahli jantung intervensi dan asisten profesor kedokteran di NYU Langone Kesehatan.
Sebenarnya, belum jelas hal yang menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung setelah melahirkan. Namun, para peneliti berspekulasi bahwa ada beberapa alasan yang meningkatkan risiko serangan jantung setelah melahirkan.
Menurut peneliti, wanita hamil yang berusia lebih muda 20-an lebih rendah berisiko serangan jantung daripada wanita hamil usia 35-39 tahun. Apalagi wanita yang hamil di atas usia 40 tahun, mereka lebih berisiko menderita penyakit jantung selama hamil dan setelah melahirkan.
Baca Juga: Hipotermia Jadi Penyebab Korban Banjir Jabodetabek Meninggal, Kok Bisa?
"Semua wanita harus mengetahui faktor-faktor risiko kardiovaskular mereka, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas," kata Smilowitz.