Suara.com - Akhir 2019 lalu, Pemerintah Kota Depok memberikan status penyebaran kasus virus Hepatitis A menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dari hasil identifikasi 262 kasus di Depok. Atas kejadian itu, upaya pencegahan serta memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang Hepatitis A dan dampak yang diakibatkan perlu ditingkatkan, apalagi dengan meningkatnya kasus penyakit ini di Indonesia.
"Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan pengobatan yang baik berarti melaksanakan pencegahan yang baik pula. Kedua ungkapan ini berlaku juga untuk Hepatitis A, dimana kegiatan pencegahan lebih efisien dan tanpa risiko yang membahayakan," ujar Dr. dr. Sukamto, Sp.PD, K-AI, Direktur Pelayanan Sekunder dan Unggulan, Rumah Sakit Universitas Indonesia, kepada Suara.com beberapa waktu lalu.
Pencegahan yang dilakukan melalui kebersihan lingkungan, terutama terhadap makanan dan minuman, melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan dengan vaksinasi. Vaksinasi penting dilakukan untuk memberikan perlindungan diri dan mencegah penyebaran.
Ia menambahkan, vaksinasi merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit yang efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi, mulai dari anak, orang dewasa, hingga orang tua.
Baca Juga: Bisakah Hepatitis A Berubah Menjadi B dan C? Ini Kata Guru Besar FKUI
“Mencegah masuknya virus Hepatitis A ke tubuh dengan memutus jalur penularan fekal oral dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi yang bisa kapan saja menyerang tubuh, vaksinasi penting dilakukan untuk memberikan perlindungan diri dan mencegah penyebaran. Vaksinasi Hepatitis A akan memberikan kekebalan spesifik terhadap virus Hepatitis A. Vaksin Hepatitis A dua dosis dengan jarak 6-12 bulan dapat memberikan perlindungan jangka panjang," terangnya.
Tidak seorang pun perlu berisiko terkena Hepatitis A, karena sudah ada pencegahan yang efektif melalui vaksinasi. Tapi sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami hal ini. Kesimpulan tersebut didukung oleh data Riskesdas Kementerian Kesehatan 2018, yang menunjukkan prevelansi atas diagnosis terhadap beberapa penyakit kritis di Indonesia terus meningkat.
"Vaksinasi memicu kekebalan spesifik di dalam tubuh seorang anak, sehingga mampu melawan penyakit-penyakit yang berbahaya, mencegah sakit berat, kecacatan dan kematian, serta mencegah penularan ke teman-teman disekitarnya. Jadi, vaksinasi selain bermanfaat untuk anak-anak, juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran penyakit ke orangtua, adik, kakak dan anak-anak lain disekitarnya. Vaksin Hepatitis A sudah dapat diberikan pada anak sejak usia 2 tahun," tutupnya.