Penyakit Pascabanjir Mengintai, PDEI Imbau Masyarakat Waspada

Kamis, 02 Januari 2020 | 20:10 WIB
Penyakit Pascabanjir Mengintai, PDEI Imbau Masyarakat Waspada
Warga melintasi jalanan yang terendam banjir di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (2/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dr Moh Adib Khumaidi, SpOT mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit yang akan timbul pasca-banjir.

Hal ini mengacu pada kondisi sejumlah wilayah di Jabodetabek yang selama dua hari belakangan terendam banjir setinggi dua meter.

Kondisi ini dikhawatirkan tidak hanya menyebabkan kerusakan secara material, tetapi juga bahaya penyakit yang mengintai setelahnya.

"Selain sampah dan kotoran yang bercampur dalam air banjir, dikhawatirkan juga ada hewan liar serta pecahan benda-benda tajam yang turut dalam arus banjir tersebut," tutur dr Adib, dilansir siaran pers yang diterima Suara.com.

Baca Juga: Masih Minim Bantuan, Pengungsi Banjir Lebak Mulai Terserang Penyakit

Ia juga menyebutkan sejumlah potensi penyakit pascabanjir yang akan muncul, sebagai berikut:

- Leptospirosis, disebabkan air banjir yang kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah.

Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Jalan Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (2/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Jalan Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (2/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

- Diare dan Demam Tifoid, disebabkan konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis, terutama karena selama banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.

- Demam Berdarah Dengue (DBD), disebabkan nyamuk Aedes Agepty yang berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab pascabanjir.

- Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), disebabkan udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung.

Baca Juga: Waspada Penyakit Menular saat Banjir, Begini Upaya Pencegahannya

- Asam lambung dan migrain, disebabkan umumnya karena korban banjir tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu. Hal ini umumnya banyak dialami korban banjir usia produktif dan lansia.

- Flu dan demam, disebabkan korban banjir terpapar air dan udara dingin cukup lama.

- Infeksi kulit, terjadi akibat paparan dengan air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, juga sampah dan lumpur.

Sebagai langkah penyelamatan korban terdampak, kata dr Adib, PDEI saat ini juga tengah membangun posko kesehatan di beberapa wilayah, seperti Banten, Serang, dan Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI