Jaga Kesehatan Anak Setelah Banjir Surut, Perhatikan 3 Hal Ini

Kamis, 02 Januari 2020 | 15:16 WIB
Jaga Kesehatan Anak Setelah Banjir Surut, Perhatikan 3 Hal Ini
Warga RW1 Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, mengakui hingga Kamis (2/1/2020), belum mendapatkan bantuan dari Pemprov DKI setelah banjir merendam permukiman mereka pada Rabu (1/1). [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jangan menggunakan generator portabel atau genset di dalam ruangan. Tempatkan genset di luar dan sejauh mungkin dari bangunan. Jangan meletakkan genset di balkon atau dekat pintu, ventilasi, atau jendela, dan jangan menggunakannya di dekat tempat Anda atau anak-anak Anda tidur.

Karena kehilangan listrik, genset bertenaga bensin atau diesel sering digunakan setelah banjir. Perangkat ini melepaskan karbon monoksida, gas yang tidak berwarna, tidak berbau, namun mematikan.

Cukup membuka pintu dan jendela atau menggunakan kipas angin untuk mencegah penumpukan karbon monoksida di rumah atau di area yang tertutup sebagian seperti garasi.

Jika anak-anak Anda atau orang lain dalam keluarga mulai merasa sakit, pusing, lemah, atau mengalami sakit kepala dan sakit dada, segera dapatkan udara segar dan cari perawatan medis. Kulit di bawah kuku juga bisa berubah menjadi merah ceri jika ia telah terpapar karbon monoksida tingkat tinggi. Janin dan bayi sangat rentan terhadap efek karbon monoksida yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Terkepung Banjir, Sri Rahayu Mendadak Kontraksi Hendak Melahirkan

3. Kontaminasi air

Walaupun semua orang membutuhkan air minum yang aman, sangat penting bagi anak-anak untuk mendapat asupan air bersih karena mereka lebih rentan terhadap bahaya dari air yang terkontaminasi.

Jika sumber air terkontaminasi dengan air banjir, anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui harus minum air kemasan. Terlebih jika Anda hendak menggunakan air untuk membuat susu formula bayi atau memasak.
Anak Anda mungkin tidak menunjukkan gejala atau sakit karena menelan sejumlah kecil air yang terkontaminasi. Tapi gejala dapat bervariasi berdasarkan kontaminan. Jika anak Anda minum air yang terkontaminasi oleh organisme penyebab penyakit, ia mungkin mengalami gejala yang mirip dengan flu perut, seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare, dan dapat menyebabkan dehidrasi.

Beberapa kontaminan, seperti pestisida dan bensin, dapat menyebabkan air berbau dan terasa aneh, dan yang lain seperti timah dan organisme penyebab penyakit mungkin tidak dapat dideteksi.

Air minum yang terkontaminasi bahan kimia seperti timbal atau bensin mungkin tidak menyebabkan gejala langsung atau menyebabkan anak Anda sakit, tetapi masih berpotensi membahayakan otak anak Anda yang sedang berkembang atau sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Kaki Keriput Gara-Gara Terendam Banjir, Begini Cara Mengatasinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI