Anda perlu mengetahui bahwa terganggunya kesehatan akibat banjir terjadi, kata Prof Ari, karena adanya gangguan pada 3 faktor penting penyakit, sebagai berikut:
Faktor Daya Tahan Tubuh
Ketika terjadi pengungsian akibat banjir, kondisi kebersihan lingkungan, makanan dan minuman yang dikonsumsi pengungsi sangat tidak memadai sehingga akan berpengaruh pada daya tahan tubuh para pengungsi.
Selain itu, para pengungsi tidur dengan alas yang tidak memadai.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 2 Januari 2019: Pisces & Aquarius, Coba Latihan Bela Diri
Kondisi ini meningkatkan kerentanan para pengungsi terhadap penyakit-penyakit pascabanjir.
"Cuaca yang tidak mendukung saat ini juga dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang walaupun tidak terkena langsung dampak banjir," jelas Prof Ari.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat memperburuk kondisi masyarakat adalah faktor cuaca, di mana hujan dan angin kencang masih melanda DKI Jakarta.
Dampak buruk ini, kata Prof Ari, terutama dialami oleh bayi, anak-anak, dan orangtua.
Baca Juga: Cegah DBD di Musim Hujan, Pemberantasan Sarang Nyamuk Wajib Dilakukan
Belum lagi lingkungan sekitar banjir yang kotor dengan sampah bertebaran di mana-mana.
"Genangan air akan mengundang lalat dan kecoak dan hal ini berpotensi mencemari makanan dan minuman kita<" ujarnya.
Faktor Bakteri (Agen)
Faktor agen pembawa penyakit yang banyak dijumpai akibat bencana banjir adalah lalat, tikus, bakteri dan kotoran yang menyebabkan tercemarnya air bersih.
"Tikus merupakan agen pembawa penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kotoran dan kencing tikus yang bercampur dengan genangan banjir seperti yang sudah saya sebutkan di atas," imbuhnya.
Nah, untuk mencegah atau meminimalisasi risiko tersebut, ada beberapa hal yang harus diantisipasi. Apa saja?
Simak 6 tips sehat selama musim penghujan dari Ari Fahrial Syam di halaman berikutnya.