Suara.com - Kebakaran hutan masih terjadi di sepanjang pantai timur Australia. Menurut laporan, ini adalah kasus kebakaran hutan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Atas musibah ini, para pakar medis memperingatkan kosekuensi yang tidak terduga dan jangka panjang bagi kesehatan masyarakat.
Ketua Medical Association’s Ethics and Medico-legal Committee Australia, Chris Moy, mengatakan kondisi ini berisiko menyebabkan kematian. Terutama jika polusi melebihi batas kapasitas paru-paru.
Jika sudah seperti ini, katanya, ia menyarankan kepada masyarakat untuk tinggal di dalam ruangan. Namun, ketika masalah ini selesai justru akan memunculkan aspek psikologis akibat berada di dalam ruangan.
Baca Juga: Terungkap Misteri Merahnya Langit Australia
Seorang konsultan dokter darurat di rumah sakit Calvary, Canberra, David Caldicott, mengaku dirinya mengetahui ada peningkatan pada pasien orang tua, asma dan mereka yang memiliki masalah pernapasan lainnya.
Ia juga memperingatkan orang tua bahwa mereka harus memerhatikan dampak paparan asap pada anak-anak. Sebab, bahaya paparan kronis dari asap kebakaran seperti ini pada anak-anak bisa sangat berbeda.
Di sisi lain, ia juga mengatakan ada dampak psikologis sendiri dari masalah musibah ini.
"Aku pikir Anda tidak bisa meremehkan dampak psikologis yang tidak hanya disebabkan oleh asapnya, tetapi juga ancaman api yang ada," ujar Caldicott, dilansir Guardian.
Saat ini perusahaan Asthma Australia sedang melakukan survei tentang dampak asap kebarakan pada penderita asma.
Baca Juga: Foto Pray for Australia Bikin Nangis, Video Viral Angkot Terobos Banjir
"Salah satu hal penting bagi kami adalah aku rasa tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," kata manajer senior program di Asthma Australia, Nigel Cooper.
Cooper mengaku prihatin pada mereka yang gejala asmanya semakin parah dan dampak jangka panjang yang akan terjadi pada mereka.
"Anda sekarang mengalami peningkatan penggunaan inhaler, tapi berapa lama hal ini akan terjadi? Berapa lama Anda akan seperti ini? Kami tidak benar-benar tahu itu. Ini masalah yang nyata," tuturnya.