Suara.com - Selain Turunkan Berat Badan, Puasa Juga Bisa Tangkal Penuaan Dini Lho!
Kabar gembira bagi Anda yang membutuhkan alasan lebih untuk menjalani puasa. Bukan hanya bagian dari bentuk ibadah, puasa juga dianggap baik untuk kesehatan dan dapat menangkal penuaan.
Bukan kaleng-kaleng, klaim tersebut dikeluarkan oleh tim peneliti dari kampus ternama Amerika Serikat, John Hopkins University.
Puasa dengan alasan kesehatan atau ibadah, dan dilakukan sekitar delapan jam atau lebih, dikatakan dapat memperbaiki sistem metabolisme seseorang.
Baca Juga: Akibat Dipaksa Puasa Berhari-hari, Gadis 11 Tahun Meninggal
Pada satu titik, proses perbaikan metabolisme tersebut diklaim dapat memperlambat proses penuaan.
Sang pemimpin penelitian, Professor Mark Mattson yang juga seorang pakar neurosains, telah meneliti efek dari puasa selama dua puluh tahun lebih.
"Kita ada dalam titik transisi di mana puasa secara cepat atau lambat dapat masuk dalam kurikulum kesehatan dan memiliki standar masukan dalam diet sehat dan kebugaran," kata Prof Mattson kepada SWNS.
Temuan yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine, menunjukan bahwa puasa dapat merangsang metabolisme.
Metabolisme sendiri merupakan proses dimana sel dalam tubuh berubah menjadi bahan bakar yang kemudian mengubah lemak menjadi energi.
Baca Juga: Studi: Diet Puasa Merupakan Resep Ideal untuk Kesehatan Jangka Panjang
Selain mengubah lemak menjadi energi, puasa juga terkait dengan menurunnya tekanan darah, kolesterol dan mengistirahatkan kerja jantung. Puasa juga mampu mengontrol kadar gula dalam darah, meningkatkan kemampuan antistres dan menurunkan risiko peradangan.
Meski demikian, tim juga mengakui gaya konsumsi yang berubah saat berpuasa akan sangat menantang, terutama bagi mereka para pemula.
"Orang harus diberi tahu bahwa merasa lapar adalah hal yang lumrah dan dapat hilang dalam waktu dua minggu setelah sebulan dilakukan karena badan dan otak telah terbiasa dengan kebiasaan baru," kata Prof Mattson lebih lanjut.
Ia sendiri fokus dengan dua jenis puasa. Puasa jenis pertama adalah makan dalam waktu enam sampai delapan jam lalu dilanjutkan dengan puasa 16 sampai 18 jam, serta puasa jenis 5:2.
Puasa 5:2 memungkinkan orang untuk makan secara normal dalam lima hari seminggu lalu mengurangi asupan makanan sampai 500 kalori bagi perempuan dan 600 kalori pada laki-laki selama dua hari.
Konsep puasa 5:2 ini diperkenalkan oleh Dr Michael Mosley pada 2012 lalu. Dalam sebuah acara di BBC, Dr Mosley mengatakan konsep puasa 5:2 adalah cara yang mudah membiasakan puasa.
Menurut seorang nutrisionis asal Australia, Rick Hay, diet puasa 5:2 mudah dilakukan terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun.
"Saya rasa ini sangat baik bagi perempuan dan laki-laki di usia 40 tahunan yang mungkin kesulitan melakukan diet dan belum pernah mencoba cara ini. Jika anda tidak terlalu suka hal diet dan menghitung kalori seminggu penuh, maka ini baik karena anda hanya lerlu menghitung dua kali dalam seminggu," kata penulis buku The Anti Ageing Food & Fitness Plan tersebut.