Suara.com - Ramai Serangan Ular, Menkes Terawan Bicara Ketersediaan Antibisa Ular
Beberapa hari ke belakang pemberitaan sempat diramaikan dengan masuknya ular kobra yang masuk perkarangan rumah warga, dan membuat takut banyak orang. Pasalnya beberapa orang terkonfirmasi menjadi korban dan digigit ular kobra.
Saat tergigit dan racun atau bisa masuk tubuh manusia hingga fase sistemik atau sudau menjalar ke seluruh tubuh, maka satu-satunya yang bisa menyelamatkan yakni diberi obat antibisa ular. Tapi sayang tidak seluruh rumah sakit tersedia obat ini.
Baca Juga: Pakar Reptilia Jelaskan Alasan Ular Kobra Masuk ke Perumahan Warga
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan ia harus mendapat permintaan dari bawah dalam hal ini rumah sakit atau pemda, maupun langsung dari pusat untuk permintaan Antibisa ular yang disediakan Kemenkes.
"Itu juga bottom up permintaan dari bawah atau penunjukkan dari pusat yang kira-kira dipetakan, yang biasa pasti akan teriak minta, ya tinggal dikasih," ujar Menkes Terawan di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).
Saat sudah ada permintaan obat yang diproduksi perusahaan obat negara Biofarma itu. Nantinya Kemenkes akan langsung mengirimnya ke rumah sakit maupun klinik bersangkutan yang banyak permintaan.
"Kemenkes kan tinggal beli aja, daerah mana diberitakan yang banyak ular kobra dan sebagainya, yaudah tinggal didelivery dipetakan dan diberikan. Kalau daerah nggak ada kobra, terus dikasih itu bagaimana?," tuturnya.
Terawan juga memastikan jika Antibisa ini diberikan gratis tanpa pungutan biaya apapun, mengingat uang pembelian langsung didapat melalui dana APBN.
Baca Juga: Jangan Panik, Begini Pertolongan Pertama Digigit Ular Kobra
"Kalau dari kemkes uangnya ditarik lagi untuk apa, uang APBN kan nggak bisa dikembalikan lagi," ungkapnya.