Meski begitu, peneliti mengakui beberapa keterbatasan dalam pekerjaan mereka, serta fakta bahwa diperlukan lebih banyak penelitian.
Pertama, penelitian observasional yang tidak dapat dibuktikan dengan sebab akibat. Kedua, penelitian ini tidak menjelaskan adanya gangguan hidup lain yang mungkin memengaruhi hasil.
"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana tidur siang yang panjang dan tidur lebih lama di malam hari dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke," ujar dr. Zhang.
"Tapi studi sebelumnya menunjukkan tidur siang dan tidur malam lebih lama memiliki perubahan yang tidak menguntungkan dalam kadar kolesterol dan peningkatan lingkar pinggang, keduanya di antaranya adalah faktor risiko stroke," sambungnya.
Baca Juga: Bukan Kuning, Ternyata Ini Warna Cahaya Terbaik untuk Membuat Cepat Tidur