Suara.com - Sepasang suami istri asal Amerika Serikat meminta pihak gereja untuk mengumpulkan jemaat dan mendoakan agar buah hati mereka yang telah meninggal dunia kembali hidup.
Keduanya bersikukuh ingin membangkitkan putri mereka dari kematian melalui doa. Uniknya, permintaan haru tersebut mendapat gelombang dukungan dari banyak jemaat di gereja.
Anak perempuan pasangan Andrew dan Kalley Heiligenthal yang berusia dua tahun, Olive Alayne, dinyatakan meninggal dunia setelah berhenti bernapas di rumah keluarga mereka di Redding, California.
Pada hari Minggu, sang ibu yang juga seorang penyanyi lagu-lagu Nasrani membuat unggahan di Instagram dan membuat permohonan tidak biasa, yaitu meminta doa masyarakat agar mau dan ikut serta menghidupkan kembali putrinya yang telah tiada.
Baca Juga: Orangtua Ambil Alih Medsos Anak Sebagai Hukuman, Malah Ketagihan!
"Kami meminta doa dan gereja global untuk bersatu bersama kami dengan keyakinan bahwa Tuhan akan membangkitkan gadis kecil ini hidup kembali. Waktunya di dunia belum selesai, dan inilah saatnya kita untuk percaya dan berani menggunakan apa yang dimiliki Raja Yesus. Sudah waktunya untuk hidup kembali," tulisnya.
Unggahan Heiligenthal telah menarik lebih dari 150.000 tanda suka serta 16.000 komentar memberi dukungan. Banyak komentar menulis bahwa mereka "berdoa tanpa henti" agar Olive Alayne kembali dibangkitkan.
Ada juga ribuan posting dengan tagar #wakeupolive dan #victoriousawakening yang dibagikan di media sosial.
Keluarga Heiligenthal adalah anggota jemaat Megachurch Betel di Redding. Tahun lalu, pihak gereja mengklaim telah menyembuhkan seorang anak berusia dua tahun dari penyakit mematikan yang disebabkan oleh infeksi E. coli.
Untuk kasus ini, gereja berhasil mengumpulkan ratusan orang jemaat untuk menari dan mendoakan kebangkitan si bocah kecil yang sudah kaku.
Baca Juga: Pola Asuh Orangtua Wajib Perhatikan Isi Piring Anak, Apa Alasannya?
Dalam sebuah video yang diposting di Instagram megachurch, pendeta senior Betel Bill Johnson mengatakan bahwa kebangkitan ada pada kitab.
Dia mengatakan Yesus memiliki mukjizat membangkitkan orang mati. "Tetapi ketika itu tidak berhasil, kita tidak menyalahkan Tuhan. Kami memberi kemuliaan. Kami memberiNya pujian. Kami merayakan kebaikanNya, karena tidak ada apapun tentang pengalaman kami, sulit atau tidak, mengubah siapa diriNya."
Selain melakukan doa bersama, pihak gereja juga membuka donasi di halaman GoFundMe. Sejauh ini donasi yang telah terkumpul sebesar 50.000 dolar atau Rp 700 juta dari total target dolar 100.000 atau Rp 1,4 miliar.
"Melalui semua ini, keinginan kami adalah untuk memberkati, menghormati, dan mendukung keluarga di hari-hari mendatang. Silakan bergabung dengan kami dengan doa Anda, solidaritas Anda, dan dukungan keuangan Anda."
Dalam sebuah pernyataan kepada Daily Mail, gereja Betel mengkonfirmasi Go Fund Me diinisiasi oleh karyawan gereja, tempat Heiligenthal bekerja sebagai musisi untuk menutupi 'pengeluaran yang tidak diinginkan'.
Sang ibu Heiligenthal juga tetap berbagi posting tentang kondisi putrinya. Ia juga sempat menulis: "Hari kelima adalah hari yang sangat baik untuk kebangkitan. Saya tidak pernah berhenti bersyukur untuk Yesus. Dia tanpa henti layak atas cinta, kepercayaan, iman, dan perjuangan kita."