Salah satu jenis kanker yang paling sering ditawarkan opsi operasi atau bedah adalah kanker payudara. Tapi, ketika kanker payudara sudah menyebar ke mana-mana, percuma melakukan operasi, karena kankernya tak hanya ada di payudara saja, tetapi sudah ada juga di tempat atau organ lain.
3. Takut pada pengobatan sistemik atau kemoterapi
Banyak orang seram membayangkan kalau harus dikemoterapi. Berbagai efek samping kemoterapi langsung terbayang, mulai dari rambut rontok, badan lemas, mual, muntah, bahkan ada yang sampai meninggal.
Pengobatan kemoterapi sendiri bertujuan untuk menghambat siklus hidup sel kanker, yaitu dengan cara mencegah supaya inti sel tidak membelah. Sel kanker sendiri merupakan sel yang pertumbuhannya sangat cepat. Itu sebabnya, kemoterapi tak hanya menghancurkan sel kanker, tapi juga sel normal yang pertumbuhan atau proses pembelahan selnya cepat. Misalnya, rambut yang pertumbuhannya cepat, atau sel leukosit. Itu alasan kenapa kemoterapi berdampak pada kerontokan rambut, anemia, mual, muntah, dan sebagainya.
Baca Juga: Ketahui 3 Pengobatan Kanker Lidah, Penyakit yang Diderita Ibunda Nunung
Meski begitu, efek dari kemoterapi tidak bisa disamaratakan antarpasien yang satu dengan pasien yang lain. Tubuh manusia berbeda-beda, sehingga respons yang ditunjukkannya pun tak akan sama.
Kanker sendiri sangatlah kompleks, dan oleh karena itu, diperlukan tes untuk mendiagnosis stadium dan jenis mutasi, serta untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat.
Dimulai dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan dengan teknik pencitraan (X-Ray, ultrasound, CT Scan), pengambilan sampel (biopsi), hingga tes diagnostik molekular untuk mengetahui histologi serta jenis mutasi sel. Jadi, ketika dokter memberi satu diagnosis dan saran pengobatan kanker, semua itu bertujuan satu yaitu meningkatkan angka kesintasan atau survival pasien.