Bayi Prematur Berisiko Mengalami Kebutaan, Ini Cara Mencegahnya

Sabtu, 21 Desember 2019 | 16:14 WIB
Bayi Prematur Berisiko Mengalami Kebutaan, Ini Cara Mencegahnya
Ilustrasi Bayi Prematur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum usia 9 bulan, memang rentan sekali terhadap serangan penyakit, salah satunya potensi kebutaan.

Hal ini dibenarkan Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Rinawati R, Sp.A (K), yang menyebut bahwa ada beragam hal penyebabnya, misalnya adanya masalah pada oksigen, transfusi darah, dan sebagainya. Tapi kabar baiknya, risiko kebutaan pada bayi prematur kini bisa dicegah melalui pemeriksaan skrining.

Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Rinawati R, Sp.A (K). (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Rinawati R, Sp.A (K). (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

"Bayi prematur bisa buta, karena ada oksigen, dan tranfusi, dan sebagaihya. Ini bisa dicegah asalkan semua ibu-ibu yang punya bayi prematur yang beratnya kurang dari 1500 gram, dicek matanya," ujar Dr. Rinawati dalam acara RSCM 100 di Istora Senyan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2019).

Selambat-lambatnya, anak bisa diperiksakan pada usia 2 hingga 4 minggu setelah kelahiran. Atau, minimal 1 kali pemeriksaan sebelum pulang dari rumah sakit.

Baca Juga: Memberi Bayi Prematur ASI Dapat Mengurangi Kerusakan Jantung

"Selambatnya 1 kali sebelum pulang, minta dipantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepalanya," tutur Dr. Rinawati.

Pemeriksaan mata juga tidak boleh disembarangan. Tak sekadar dokter spesialis mata, tapi harus yang punya keahlian khusus mata anak, sekaligus dilengkapi perlengkapan yang mumpuni.

"Siapa yang lakukan (pemeriksaan), harus dokter mata yang punya keahlian khusus. Kalau RSCM Jakarta, dokter matanya biasanya keliling, kami kerjasama," tutupnya.

Sekedar informasi, potensi kebutaan terhadap bayi prematur cukup tinggi, hal ini mengingat kesempurnaan organ belum terbentuk dengan benar, salah satunya adalah organ mata.

Baca Juga: Harus Waspada, Hamil Kembar Berisiko Tinggi Lahirkan Bayi Prematur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI