Suara.com - Terkadang, beberapa orang akan mengonsumsi obat dengan minuman lain selain air putih untuk meringankan rasa pahit obat. Misalnya seperti teh manis, jus, bahkan kopi.
Tapi apakah minuman tersebut akan menyebabkan adanya interaksi dengan obat?
Menurut dr. Rajni Pathak, Co-ordinator Preventive Health Check di Fortis Hospital Mohali, jus dan minuman lain dapat mengurangi efek obat pada tubuh Anda sehingga membuatnya tidak efektif dan memperlambat proses pemulihan.
Namun, melansir Health Site, dari semua jus, jus anggur paling harus dihindari karena furanocoumarin yang dikandungnya menghambat penyerapan obat-obatan dan dapat menyebabkan efek samping.
Baca Juga: Alhamdulillah, Ria Irawan Sudah Berhenti Merokok dan Minum Kopi
Sedangkan untuk teh dan kopi, kandungan tanin di dalamnya dapat mengurangi pencernaan obat.
Berdasarkan laman New York Times, kopi dan espresso dapat memiliki konsekuensi lain pada orang yang mengonsumsi obat tertentu, dengan memblokir penyerapan atau meningkatkan efeknya.
Dalam banyak kasus, interaksi tersebut juga disebabkan oleh kafein. Tetapi senyawa lain di dalam kopi juga berperan.
Studi menunjukkan, lebih dari selusin obat seperti obat antidepresan, estrogen, tiroid dan osteoporosis dapat dipengaruhi oleh konsumsi kopi.
Sebuah penelitian pada 2008, misalnya, menemukan efektivitas penyerapan obat berkurang hingga 55 persen apabila minum kopi tak lama sebelum atau setelah mengonsumsi levothyroxine, obat tiroid umum.
Baca Juga: Suka Minum Kopi seperti Anissa Aziza? Ini Trik Bagi Ibu Menyusui!
Studi lain juga menunjukkan kopi dapat mengurangi penyerapan alendronate obat osteoporosis hingga 60 persen, dan kopi dapat menurunkan tingkat sirkulasi estrogen dan hormon lain pada wanita.
Beberapa obat resep dapat meningkatkan efek kopi dan minuman berkafein lainnya.
Sejumlah obat ini, termasuk beberapa antidepresan, antibiotik dan pil KB, dapat memblokir enzim yang dikenal sebagai CYP1A2, yang membantu metabolisme kafein.
Akibatnya, kafein dapat bertahan dalam tubuh selama beberapa jam lebih lama dari biasanya.
Intinya adalah, penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat berinteraksi dengan beberapa obat, meski tingkatnya bervariasi berdasarkan obat.