Sepekan setelah diangkat sebagai Menkes, dr Terawan akhirnya mengadakan pertemuan tertutup dengan PB IDI. Pertemuan antara Menkes Terawan dengan Pengurus IDI merupakan bagian dari silaturahmi antara pejabat negara dengan serikat tenaga kesehatan.
Menariknya, selama kurang lebih tujuh menit konferensi pers, Menkes Terawan dan Dr. Daeng terus bergandengan tangan memperlihatkan keharmonisan.
Disela-sela wawancara, Menkes Terawan juga sempat menanyakan apakah dirinya masih anggota IDI atau tidak kepada Dr. Daeng.
"Saya sebagai Menteri Kesehatan saja anggota IDI bagaimana... (Keanggotaan IDI) Saya belum dicabut kan ya?" tanya Menkes Terawan sembari melirik Dr. Daeng yang sontak memecahkan tawa.
Baca Juga: Defisit BPJS, Menkes Terawan Singgung Operasi Caesar Tanpa Alasan Medis
Stunting dan Defisit BPJS Kesehatan Jadi Isu Utama
Dalam sertijab Menkes, Terawan dititah Presiden Jokowi untuk membenahi dua masalah kesehatan utama di Indonesia saat ini, yakni stunting dan defisit BPJS Kesehatan.
"Izinkan saya menyampaikan arahan dari Bapak Presiden, terkait tugas sebagai Menteri Kesehatan. Ada dua isu utama, yakni masalah stunting dan masalah JKN," ujar Terawan, dalam acara pisah sambut Menteri Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2019).
Sebagaimana diketahui, program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan masih mengalami defisit hingga tahun ini. Diprediksi, defisit BPJS Kesehatan tahun ini bisa mencapi lebih dari Rp 32 triliun.
Hal ini membutuhkan perhatian serius, mengingat keberlangsungan JKN yang masih dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Promosi Wisata Kebugaran, Menkes Terawan: Kerokan dan Pijat Mak Erot
Di sisi lain, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, prevalensi balita stunting di tahun 2018 mencapai 30,8 persen, yang berarti 1 dari 3 balita di Indonesia mengalami stunting.
Terlebih, Indonesia juga merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke-2 di Kawasan Asia Tenggara dan ke-5 di dunia.
"Kita sama-sama mencari solusi untuk menghadapi masalah tekornya BPJS ini dalam memfasilitasi masyarakat yang sakit," tutupnya.