Paula Verhoeven Alami Kontraksi Palsu, Apa Bedanya dengan Kontraksi Asli?

Kamis, 19 Desember 2019 | 16:56 WIB
Paula Verhoeven Alami Kontraksi Palsu, Apa Bedanya dengan Kontraksi Asli?
Baim Wong dan Paula Verhoeven. [Revi C Rantung/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada vlog Baim Wong terbaru yang tayang pada Rabu (18/12/2019), aktor tersebut menunjukkan ketika Paula Verhoeven pertama kali mengalami kontaksi palsu.

Sebelum didiagnosis oleh dokter pribadinya, baik Baim maupun Paula sama-sama merasa cemas mengingat calon buah hati mereka sudah menginjak usia 36 minggu di dalam kandungan.

Paula mengatakan gejala yang dirasakannya adalah kram secara tiba-tiba dan sesak napas yang sudah berlangsung sejak malam sebelumnya.

Kontraksi palsu yang juga disebut sebagai kontraksi Braxton Hicks memang umum terjadi pada sebagian perempuan menjelang persalinan.

Baca Juga: Umum Terjadi, Ketahui Tanda Kontraksi Palsu yang Dialami Paula Verhoeven

Meski mulai dapat dirasakan pada trimester kedua, umumnya kontraksi palsu akan sering dirasakan pada trimester ketiga. Pada masa ini, sebenarnya adalah waktu yang tepat untuk berlatih pernapasan yang tepat sebelum kontraksi sesungguhnya datang.

Baim Wong dan Paula Verhoeven
Baim Wong dan Paula Verhoeven

Kontraksi Braxton Hicks tentu berbeda dengan kontraksi sesungguhnya.

Melansir Hello Sehat, berikut perbedaan kontraksi palsu dengan kontraksi persalinan asli.

1. Lama waktu dan kemungkinan memprediksi kontraksi

Kontraksi palsu umumnya hanya terjadi dalam waktu singkat dan tidak teratur. Sedangkan kontraksi asli memiliki pola dan lama waktu berlangsunya tidak teratur pada awalnya. Namun, seiring waktu pola, frekuensi, dan jaraknya menjadi tetap dan teratur.

Baca Juga: Paula Verhoeven Alami Kontraksi Palsu Jelang Persalinan, Apakah Berbahaya?

Jika kontraksi palsu berlangsung paling lama 30-60 detik, kontraksi asli bisa sampai 30-70 detik.

2. Letak rasa sakit

Sakit perut dapat muncul atau tidak sama sekali pada saat kontraksi palsu. Jika timbul, biasanya terasa di perut bagian bawah, disertai dengan kram ringan seperti menstruasi.

Sedangkan kontraksi asli, rasa sakitnya akan terasa sampai punggung bagian bawah dan seakan menyeluruh di semua bagian perut.

Saat kontraksi asli, mungkin juga akan mengalami nyeri punggung, yang disertai dengan adanya tekanan pada panggul, pinggang hingga paha.

Posisi tidur ibu hamil kembar (Pixabay/alessandraamendess)
Posisi tidur ibu hamil kembar (Pixabay/alessandraamendess)

3. Keluhan rasa sakit karena beraktivitas

Rasa sakit kontraksi palsu biasanya akan hilang setelah melakukan aktivitas, mengubah posisi tidur, atau berjalan-jalan. Sebaliknya, sakit kontraksi asli akan tetap bertahan bahkan hingga setelah melakukan aktivitas.

4. Disertai dengan berbagai tanda persalinan

Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi asli akan disertai dengan tanda persalinan lainnya.

Mulai dari penipisan dan pelebaran rahim (effacement), air ketuban pecah, hingga keluar bercak darah sehari atau dua hari sebelum kontraksi. Bercak darah ini timbul dalam bentuk lendir merah muda atau keputihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI