Penelitian Temukan Polusi Udara Bisa Tingkatkan Risiko Depresi

Kamis, 19 Desember 2019 | 12:05 WIB
Penelitian Temukan Polusi Udara Bisa Tingkatkan Risiko Depresi
Ilustrasi polusi udara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko gangguan mental dan bunuh diri, salah satunya kondisi lingkungan. Namun, mungkin masih banyak orang yang tak sadar bahwa lingkungan memengaruhi gangguan mental.

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa lingkungan dengan tingkat polusi udara tinggi bisa menyebabkan kerusakan substansial bagi kesehatan mental manusia.

Para peneliti dari University College London pun telah meninjau sembilan studi yang menganalisis hubungan antara amisi, bunuh diri, dan depresi.

Mereka menemukan bahwa paparan polutan udara kecil yang dikenal sebagai PM2.5 dikaitkan dengan peningkatan risiko bunuh diri.

Baca Juga: Saat Kerabat Mengalami Depresi Usai Keguguran, Ini 4 Cara Support Terbaik

Dokter Isobel Braithwaite dari UCL Psychiatry dan UCL Institte of Health Inforatics mengatakan polusi udara buruk bagi kesehatan manusia. Ada banyak risiko kesehatan fisik, mulai dari penyakit jantung, paru-paru hingga stroke yang lebih tinggi.

"Dalam studi ini kami menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan kerusakan besar pada kesehatan mental kita," ujarnya, dikutip dari The Sun.

Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental (Shutterstock)
Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental (Shutterstock)

Pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa PM2.5 harus disimpan di bawah sepuluh mikrogram per meter kubik. Orang-orang yang tinggal di kota-kota Inggris terpapar sekitar 12,8 mikrogram per meter kubik dari partikel rata-rata.

Para peneliti menemukan peningkatan sepuluh mikrogram per meter kubik PM2.5 dikaitkan dengan peningkatan sekitar sepuluh persen dalam peluang depresi.

Mereka memperkirakan bahwa menurunkan tingkat polusi udara rata-rata ke batas yang direkomendasikan WNO dapat mengurangi risiko depresi di antara mereka yang tinggal di kota sekitar 2,5 persen.

Baca Juga: Perut Besar Bak Ibu Hamil, Ternyata Wanita Ini Punya Tumor 34 Kg

Temuan yang diterbitkan dalam Perspektif Kesehatan Lingkungan ini juga menunjukkan bukti hubungan antara perubahan jangka pendek pada paparan PM10 dan jumlah kasus bunuh diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI