Suara.com - Operasi plastik atau filler memang menjadi salah satu cara untuk mengubah penampilan seseorang. Dampak positif dari kedua prosedur ini selain membuat penampilan menjadi lebih menarik, juga membuat lebih percaya diri.
Tetapi sayangnya, tidak semua operasi plastik atau filler berhasil, lho!
Sepanjang 2019, ada beberapa kasus yang memperlihatkan bahwa dua prosedur kecantikan ini dapat berakibat fatal. Berikut dirangkum Suara.com.
1. Rodrigo Alves, obsesi operasi plastik hingga sulit bernapas
Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2019: Perjuangan Ani Yudhoyono Melawan Kanker Darah
Alves dijuluki sebagai 'kekasih Barbie' karena wajahnya yang dibuat mirip dengan boneka Ken. Publik figur ini mengaku dirinya telah banyak melakukan operasi plastik, mulai dari dagu, hidung, hingga bibirnya.
Sayangnya, pada sekitar Oktober lalu, Alves mengalami infeksi yang menyebabkan adanya jaringan parut di hidungnya. Karena sudah dioperasi puluhan kali, kondisi ini menyebabkan dirinya sulit bernapas.
Dokter bedahnya sampai berkata bahwa obsesi Alves terhadap operasi plastik justru dapat berdampak negatif pada kesehatannya jika tidak dihentikan.
2. Vlogger Liu, nekat potong hidung usai operasi plastik
Liu, seorang vlogger asal Provinsi Anhui, China, nekat memotong hidupnya sendiri karena diduga tidak puas dengan hasil operasi plastik yang dijalaninya.
Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2019: Akreditasi RS dan Putus Kontrak BPJS Kesehatan
Kasus ini terjadi pada Januari 2019 lalu, ketika Liu mendapat penghasilan tinggi dari konten tentang kecantikannya.
Sayagnya, setelah melakukan operasi plastik Liu dikatakan mengalami perubahan sikap. Ia tidak mau meninggalkan kamar serta memutuskan hubungannya dengan sang kekasih.
3. Chen, filler berujung buta sebelah
Kali ini, seorang gadis asal China bernama Chen melakukan filler hidung di sebuah salon kecantikan. Prosedur ini melibatkan menyuntikkan asam hialuronat cair ke dalam hidung untuk membentuknya sedemikian rupa.
Sayangnya, proses ini tidak berjalan lancar. Bahkan, Chen hampir kehilangan penglihatannya dan tubuhnya menjadi lumpuh mendadak.
Rupanya, selama prosedur, asam hialuronat yang dimaksudkan untuk mengisi hidungnya telah memasuki arteri ophthalamic-nya dan menyebabkannya menjadi tersumbat.
Tragisnya, kerusakan mata ini tidak dapat pulih sehingga ia menjadi buta di salah satu mata.