Suara.com - Miris, Studi Sebut Masih Ada Guru SD yang Tak Tahu Pedoman Gizi Seimbang
Di saat informasi kesehatan sudah gencar diberitakan dan disebar luaskan, sebuah fakta miris terungkap dalam temuan studi kecil bahwa pengetahuan tentang gizi seimbang para guru terbilang rendah. Apalagi jika ini diterapkan pada anak murid di sekolah tempat si guru mengajar.
"Jadi di sini kelihatan ada beberapa materi misalnya sumber protein, sumber karbohidrat, mereka sudah cukup bagus. Tapi ada di sini ada yang kurang bagus mengenai pilar gizi seimbang mereka (guru) belum tahu," ujar Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH selaku peneliti Gerakan Nusantara (GerNUS) 2019 di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2019).
Baca Juga: Begini Saran Ahli Gizi Cukupi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Studi dilakukan di Cianjur, Klaten, dan Magelang yang diikuti 148 guru sebagai peserta dari 75 sekolah dasar (SD). Temuan ini didapat setelah GerNUS melakukan bimbingan teknis (bimtek) dari mutu SD, yakni sebuah bimbingan melalui edukasi gizi dan konsep strategi.
Beruntung, setelah dilakukan menjalani post test alias pemaparan lebih lanjut tentang gizi seimbang melalui 4 pilar, yakni makanan yang beraneka ragam, aktivitas fisik, pola hidup bersih, dan pemantauan berat badan, pengetahuan para guru tentang gizi seimbang langsung melonjak drastis.
"Kemudian asupan buah dari yang rendah, salah satunya juga rendah adalah kebutuhan air dalam sehari. Jadi mereka nggak tahu harus konsumsi 2 setengah liter (air) per hari setelah dikasih tahu mereka langsung mengerti," jelas Prof. Sandra.
"Jadi artinya sebenarnya pengetahuan gizi informasi masih sangat kurang, padahal mereka sangat membutuhkan karena setelah diberi informasi itu terlihat banget peningkatannya di post testnya juga tinggi," lanjutnya.
Harapan terbesar, para guru di masing-masing zona ini setelah paham dan mengerti gizi seimbang bisa menyebarkan lagi pengetahuan ini di sekolah-sekolah sekitar atau guru-guru lainnya. Melihat antusias para guru ini Prof. Sandra percaya cara ini akan sangat efisien.
Baca Juga: 3 Produk Kesehatan Ini Justru Buang-Buang Uang Menurut Ahli Gizi, Apa Saja?
"Jadi menurut saya ini sangat tepat karena mereka bisa jadi narasumber informasi gizi ke sesama guru dan saling share ke siswa dan orang tuanya," terangnya.
Tidak hanya bimtek gizi seimbang, GerNUS juga telah melakukan UKS atau peningkatan mutu pendidikan dan sanitasi sekolah di Tangerang dan Batam, dengan 212 guru menjadi perserta dari 154 SD di kabupaten dan kota. Ditambah bimtek keamanan pangan yakni edukasi gizi melalui keamanan pangan seperti jajanan sembarangan di Klaten, Wonosari, dan Purworejo dengan 186 perserta guru dari 60 SD.