Suara.com - Para wanita mungkin melihat perubahan dalam nafsu makan mereka sepanjang siklus menstruasi. Tak jarang perubahan ini dapat menyebabkan kekhawatiran tentang kenaikan berat badan.
Seperti dirangkum dari Medical News Today, perubahan nafsu makan cenderung terjadi pada tahap berbeda dari siklus menstruasi yang disebut fase folikuler dan fase luteal.
1. Fase folikel
Fase ini dimulai ketika seseorang mengalami pendarahan dan berakhir sebelum mereka berovulasi. Estrogen adalah hormon dominan selama fase ini. Karena estrogen menekan nafsu makan, seseorang mungkin menemukan bahwa mereka makan lebih sedikit selama fase ini.
2. Fase luteal
Fase ini dimulai setelah ovulasi dan berlangsung hingga hari pertama periode berikutnya. Selama fase luteal, progesteron adalah hormon dominan.
Baca Juga: Sematkan Pin Menstruasi Pada Staf Wanita, Toko di Jepang Tuai Kritik
Karena progesteron merangsang nafsu makan, seseorang mungkin menyadari bahwa mereka makan lebih banyak selama fase ini.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa wanita akan makan lebih banyak kalori selama fase luteal dibandingkan dengan fase folikular dari siklus menstruasi.
Sebuah studi 2016 menemukan bahwa wanita cenderung makan lebih banyak protein selama fase luteal menstruasi. Wanita juga melaporkan peningkatan keinginan makan, terutama untuk permen, cokelat, dan makanan asin.
Namun tidak semua penelitian menunjukkan bahwa mengidam makanan menghasilkan peningkatan jumlah kalori yang dikonsumsi dan peningkatan berat badan.
Meski begitu, orang yang mengonsumsi lebih banyak kalori sebagai hasil dari mengidam mereka tetap mungkin mengalami kenaikan berat badan.
Baca Juga: Studi: Usia Menstruasi Pertama Pengaruhi Risiko Serangan Jantung
Untuk menghindari kenaikan berat badan saat menstruasi, The American College of Obstetricians dan Gynecologists menyarankan kebiasaan makan berikut: