UI Kukuhkan 2 Guru Besar Fakultas Kedokteran, Misi Atasi Stunting

Rabu, 18 Desember 2019 | 16:42 WIB
UI Kukuhkan 2 Guru Besar Fakultas Kedokteran, Misi Atasi Stunting
Prof Partini (kiri) dan Prof Damayanti. UI Kukuhkan Dua Guru Besar Fakultas Kedokteran [Suara.com/Risna]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - UI Kukuhkan 2 Guru Besar Fakultas Kedokteran, Misi Atasi Stunting

Universitas Indonesia baru saja mengukuhkan dua Guru Besar dari Fakultas Kedokteran. 

Keduanya adalah Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) dengan kepakaran bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Prof. Dr. dr. Partini Pudjuastuti Trihono, SpA(K), MM (Paed).

Upacara pengukuhan sendiri dilakukan pada Rabu, (18/12/2019) di Aula Imeri FKUI Kampus Salemba dan dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD.

Baca Juga: Manjujai Cegah Stunting di Sumatera Barat dan 5 Berita Kesehatan Lainnya

Lewat paparan pidato pengukuhannya, Prof. Damayanti menekankan pentingnya pendekatan nutrisional genomik dalam penanggulangan stunting.

UI Kukuhkan Dua Guru Besar Fakultas Kedokteran [Suara.com/Risna]
UI Kukuhkan Dua Guru Besar Fakultas Kedokteran [Suara.com/Risna]

Prof. Damayanti mengatakan bahwa konsumsi protein mampu berperan mencegah hambatan pertumbuhan panjang atau tinggi badan melalui mekanisme regulasi di tingkat epigenetik dan transkripsi. Hanya saja, ia menekankan pentingnya protein yang mengandung asam amino esensial yang lengkap dan cukup. "Itu ada pada protein hewani seperti susu termasuk ASI, telur, ikan dan unggas. Bukan daging merah tapi unggas," kata Prof. Damayanti sesaat setelah pengukuhan.

Ia melanjutkan, pendekatan nutrisional genomik bisa menjadi dasar penganggulangan stunting karena bayi lahit dengan stunting dapat dicegah dengan penerapan pola ASI dan MPASI yang bergizi lengkap.

Di sisi lain, Prof. Partini membawa pidato pengukuhan bertema "Hipertensi Pada Anak dan Remaja: Eskalasi Masalah yang Belum Terungkap".

Lewat paparannya, ia mengatakan bahwa hipertensi pada anak dan remaja dapat menjadi masalah kesehatan global yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. "Dalam mengidentifikasi faktor risiko hipertensi pada anak dan remaja diperlukan program terintegrasi dalam rangka pendidikan dan promosi kesehatan di tingkat sekolah melalui UKS," tutupnya.

Baca Juga: Manjujai, Budaya Minangkabau yang Ampuh Tangkal Stunting di Sumatera Barat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI