Suara.com - Istri Okan Cornelius, Lee Sachi, pada Oktober lalu dikabarkan sempat mengalami keguguran di usia kehamilannya yang sudah tiga bulan.
Okan mengaku setelah kejadian tersebut, istrinya menjadi terpuruk hingga tidak ingin keluar dari kamarnya selama dua minggu.
"Iyalah pasti (nangis). Sampai dua minggu (ngurung diri dikamar) sedih lah pasti," kata Okan Kornelius saat dihubungi Suara.com, Selasa (17/12/2019).
Itulah sebabnya Okan tidak langsung memberi kabar kepada media karena ingin memberi waktu kepada istrinya untuk menenangkan diri dahulu.
Baca Juga: Keguguran seperti Istri Okan Cornelius Umum Terjadi di Trimester Pertama
"Jadi gue sengaja nggak begitu menjelaskan ke teman-teman biar Lee juga perlu waktu untuk menghilangkan down. Kalau gue kan udah biasa ketemu teman-teman anak media. Kalau Lee biar dia tenang dulu," sambungnya.
Keguguran adalah kehilangan janin sebelum minggu ke-20 masa kehamilan, menurut WebMD. Lebih dari 80 persen keguguran terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan.
Sebagian besar keguguran terjadi ketika janin memiliki masalah genetik yang fatal. Dan masalah ini tidak berhubungan dengan sang ibu.
Selain faktor genetik, penyebab keguguran lainnya termasuk infeksi, kondisi medis pada sang ibu, masalah hormon, respon terhadap sistem kekebalan tubuh, masalah fisik pada ibu dan abnormalitas uterus.
Seorang wanita memiliki risiko tinggi mengalami keguguran apabila ia:
Baca Juga: Keguguran, Istri Okan Cornelius Depresi
- Berusia di atas 35 tahun
- Memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes atau masalah tiroid
- Telah mengalami keguguran hingga tiga atau lebih
Menurut NHS, masalah plasenta juga dapat menjadi penyebab keguguran pada trimester pertama.
Paparan, seperti merokok, penggunaan narkoba, mengonsumsi terlalu banyak kafein atau minuman beralkohol, juga dapat berdampak buruk pada sang janin.