Suara.com - Sebelum hamil anak pertama, Chacha Frederica sempat menderita endometriosis. Penyakitnya itulah yang membuat Chacha sempat kesulitan hamil.
Chacha Frederica mengaku mengetahui penyakitnya setelah 2 minggu menikah dengan Dico Giandito. Saat itu, Chacha mengetahui endometriosisnya sudah seukuran 0,8 cm.
Dokter lantas menyarankan Chacha Frederica untuk menunggu selama setahun untuk mengetahui berhasil terjadi pembuahan atau tidak.
"Setelah setahun ternyata tidak ada pembuahan, artinya endometriosis ini mengganggu pembuahan kan," kata Chacha Frederica dalam channel Youtube Tya Ariestya.
Baca Juga: Aturan Makan bagi Penderita Endometriosis seperti Chacha Frederica
"Sehabis satu tahun, aku sampai ke empat dokter. Tapi, dari 4 dokter cuman 1 dokter yang menyarankan operasi laparoskopi. Lalu aku tanya ke dokter lain perlu atau tidak, ternyata memang harus operasi," sambungnya.
Perlu diketahui, laparoskopi juga dikenal sebagai laparoskopi diagnostik yang digunakan untuk memeriksa organ di dalam perut.
Prosedur laparoskopi ini menggunakan alat yang disebut laparoskop untuk melihat organ perut. Laparoskopi memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam tubuh Anda secara real time, tanpa operasi terbuka.
Sebelum operasi laparoskopi, dilansir dari healthline.com, biasanya dokter akan memberikan Anda anestesi umum. Artinya, Anda tidak akan merasakan sakit selama prosedur operasi.
Dalam beberapa kasus, dokter bisa saja hanya memberikan anestesi lokal. Meskipun Anda tetap terjaga selama operasi, Anda tidak akan merasakan sakitnya area yang dioperasi.
Baca Juga: Harus Tahu Ukuran Vagina, 3 Tips Memilih Menstrual Cup
Selama laparoskopi, dokter akan menyayat bagian bawah pusar, kemudian memasukkan tabung kecil yang disebut kanula. Kanula digunakan untuk mengembang perut Anda dengan gas karbon dioksida.
Setelah perut Anda menggembung, dokter bedah memasukkan laparoskop melalui sayatan. Kamera yang terpasang pada laparoskop menampilkan gambar pada layar, memungkinkan organ Anda untuk dilihat secara real time.
Jumlah dan ukuran sayatan tergantung pada penyakit Anda. Umumnya, Anda mendapatkan satu dari empat sayatan yang masing-masing memiliki panjang antara 1 dan 2 sentimeter.
Sayatan ini memungkinkan instrumen lain untuk dimasukkan. Misalnya, dokter bedah Anda mungkin perlu menggunakan alat bedah lain untuk melakukan biopsi. Selama biopsi, mereka mengambil sampel kecil jaringan dari suatu organ untuk dievaluasi.
Setelah prosedur selesai, instrumen dilepas. Sayatan Anda kemudian ditutup dengan jahitan atau plester bedah. Perban dapat ditempatkan di atas sayatan.
Setelah operasi selesai, dokter akan mengamati kondisi Anda selama beberapa jam sebelum diizinkan pulang. Dokter akan memantau tanda-tanda vital, seperti pernapasan dan detak jantung.