Suara.com - Bolehkah Perempuan Konsumsi Minuman Peningkat Massa Otot?
Kekinian, tidak sedikit perempuan yang bercita-cita memiliki tubuh atletis, kekar, dan berotot.
Tapi penasaran nggak sih, apakah perempuan boleh mengonsumsi minuman atau suplemen penambah otot?
Jesaya Christian, Brand Manager L-Men mengatakan produk minuman suplemen untuk laki-laki aman dikonsumsi oleh perempuan. Mengingat produk miliknya tidak mengandung hormon, dan banyak dicari kaum hawa.
Baca Juga: Suntik Otot Lengan agar Mirip Popeye, Pria Ini Justru Terancam Meninggal
"Karena tidak mengandung hormon, para cewek-cewek ini kaya bingung, apa ya brand protein yang terkenal mereka bingung jadi akhirnya ke L-Men. Beberapa kali juga sempet juga kaya ada telepon dari konsumen kita nanyain, L-Men bisa nggak sih buat cewek? Ya, bisa aja beberapa konsumen kita memang cewek," ujar Jesaya di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
Jesaya tak menampik keberadaan produk suplemen otot ini memang kebanyakan diperuntukkan laki-laki, karena kebutuhan protein lebih besar untuk dipakai berolahraga. Sedangkan kebutuhan protein para perempuan tidak terlalu banyak, terkecuali ia melakukan aktivitas yang sangat berat.
"Cewek memang butuhnya nggak sebanyak cowok, cuma nggak signifikan, yang lebih signifikan adalah berdasarkan aktivitas fisiknya dia. Semakin berat aktivitas fisik dia, semakin banyak protein yang digunakan, karena otot yang digunakan semakin banyak juga kerja ototnya," tuturnya.
Sementara itu untuk mengukur seberapa banyak protein yang kita butuhkan, harus dihitung berdasarkan berat badan seseorang. Misalnya saja berat badan 60 kilogram dikali dua, maka kebutuhan proteinnya sebesar 120.
Sayangnya, jumlah itu tidak bisa dikonsumsi sekaligus, harus dikonsumsi berangsur-angsur.
Baca Juga: Pevita Pearce Pamer Otot Bagian Belakang, Audy Item : Makin Songong
Untuk kapan waktu yang tepat dikonsumsi, kata Jesaya ada baiknya diminum sebelum dan sesudah berolahraga, agar penyerapan protein lebih maksimal masuk ke tubuh.
"Sebelum sesudah olaharaga, sebelum itu untuk penuhi kebutuhan protein, jadi saat olahraga proteinnya udah tersedia. Kalau sesudah olahraga biasanya untuk recovery ditambahin (diminum) lagi, karena nggak bisa langsung semuanya diminum kebutuhan protein," tutupnya.