Jika gejala makin parah, kondisi ini bisa disebabkan oleh uterus (rahim) yang semakin berkembang untuk pertumbuhan janin memberikan tekanan berlebih pada area dinding rahim.
Ada pula faktor lain yang menyebabkan gejala endometriosis makin parah adalah peningkatan hormon estrogen yang bisa menyebabkan lebih banyak luka.
Sementara itu, ada juga wanita yang merasa gejala akibat endometriosis lebih ringan saat hamil. Gejala ini termasuk nyeri dan perdarahan yang hebat saat menstruasi.
Kondisi ini mungkin saja bisa terjadi karena peningkatan kadar hormon progesteron selama kehamilan. Hormon ini bisa menekan dan menyusutkan pertumbuhan endometrium.
Baca Juga: Penggunaan Media Sosial dan Perilaku Makan pada Remaja, Ada Hubungannya?
Namun, wanita dengan endometriosis lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan atau saat melahirkan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan struktur rahim dan pengaruh hormon.
Adapun risikonya antara lain preeklampsia, plasenta previa, keguguran, kelahiran prematur dan persalinan caesar.