Wanita Belanja Online saat Tidur, Kenali Gangguan Tidur Narkolepsi

Selasa, 17 Desember 2019 | 08:59 WIB
Wanita Belanja Online saat Tidur, Kenali Gangguan Tidur Narkolepsi
Ilustrasi belanja online (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rachel Lane, seorang wanita 27 tahun asal Amerika Serikat menderita gangguan tidur narkolepsi yang membuatnya bisa belanja online saat terlelap.

Selain belanja online, Rachel Lane juga sering tidur di pemakaman, konser, dan juga saat ada di tengah percakapan akibat penyakit narkolepsinya tersebut.

"Sebuah paket datang ke toko rotiku. Saya melihat isinya sebuah gaun tapi aku tidak ada rencana pergi ke pesta dan tidak ingat kapan memesannya. Setelah saya memeriksa email, ternyata saya benar melakukannya," ujar Rachel Lane, dikutip dari Daily Mail.

Rachel Lane pun berpikir bahwa otaknya masih tetap aktif saat tidur. Oleh karenanya, ia bisa melakukan aktivitas apapun seperti masih terbangun dan kartu kreditnya selalu sudah siap.

Baca Juga: Bahaya Pernikahan Usia Dini, Mulai dari Gangguan Fisik hingga Mental

Wanita 27 tahun itu mulai didiagnosis menderita narkolepsi pada tahun 2016. Penyakit itu berasal dari virus setelah dicakar kucing pada 2015 silam.

Ilustrasi belanja online. (Shutterstock)
Ilustrasi belanja online. (Shutterstock)

Penyakit itu pula yang membuat Rachel Lane tidak bisa berkendara selama 2 mil. Ia harus menepikan mobilnya untuk tidur sejenak.

"Aku tidak pernah tahu itu gejala narkolepsi. Saya hanya mengira sedang sakit," ujarnya.

Akhirnya, Rachel mulai menemui dokter spesialis pada tahun 2016 karena ia telah melukai dirinya saat berjalan sambil tidur. Bahkan, Rachel juga menderita halusinasi akibat gangguan tidur tersebut.

Rachel bisa menusukkan benda apapun ke mulut atau tubuhnya sampai berdarah. Karena itu, dokter menyarankan Rachel agar tidur bersama seseorang.

Baca Juga: Kecanduan Belanja Online Masuk Gangguan Mental, Kenali Tandanya!

Melansir dari NHS, narkolepsi adalah kondisi langka pada otak yang menyebabkan seseorang mendadak tidur di waktu yang tidak tepat.

Ilustrasi gangguan tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi gangguan tidur. (Shutterstock)

Penyakit ini tidak menyebabkan masalah kesehatan fisik serius atau jangka panjang. Tetapi, itu bisa berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan dulit diatasi secara emosional.

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya zat kimia yang disebut hypocretin di otak. Zat ini berfungsi membantu otak mengatur pola tidur dan bangun secara normal.

Kekurangan zat hypocretin di otak ini sering disebabkan oleh ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, penyebab narkolepsi juga bisa karena perubahan hormon selama masa pubertas atau menopause, stres psikologis dan infeksi.

Gejala-gejala narkolepsi sering dimulai selama masa remaja, meskipun biasanya didiagnosis antara usia 20 dan 40 tahun.

Adapun gejala narkolepsi, seperti kantuk berlebihan di siang hari, serangan tidur, cataplexy atau hilangnya kontrol otot sementara, lumpuh tidur hingga mimpi berlebihan serta bangun di malam hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI