Kaleidoskop Kesehatan 2019: Perjuangan Ani Yudhoyono Melawan Kanker Darah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2019 | 06:20 WIB
Kaleidoskop Kesehatan 2019: Perjuangan Ani Yudhoyono Melawan Kanker Darah
Momen kebersamaan SBY dan Ani Yudhoyono. (Instagram/@aniyudhoyono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tahapan Kanker Darah

Tahap 0 merupakan tahap di mana sel-sel normal bermutasi menjadi sel abnormal. Pada pengidap kanker darah kronis, perubahan sel normal menjadi sel kanker bisa terjadi dalam waktu lama, bahkan hingga belasan tahun.

Stadium I menandakan sudah ada sel kanker yang menyerang darah, baik itu sel darah putih, limfosit, ataupun sumsum tulang belakang.

Stadium II memperlihatkan adanya aktivitas sel kanker, terutama di kelenjar getah bening dan sumsum tulang belakang. Pada stadium ini, kelenjar getah bening mengalami pembesaran.

Baca Juga: Kena Kanker Darah, Sinisa Mihajlovic Jalani Kemoterapi Perdana

Stadium III menunjukkan gejala kanker darah yang sudah cukup berat. Selain memar dan mimisan, pengidap kanker darah juga akan mengalami gejalan lanjutan seperti infeksi berulang dan penurunan berat badan drastis.

Stadium IV menunjukkan kanker darah sudah mengalami metastasis. Dengan kata lain, sel kanker yang tadinya hanya ada di darah, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening akhirnya menyebar ke organ tubuh lainnya.

Mengenal Tahapan Kanker Darah penyakit yang dialami Ani Yudhoyono. (Dok. Infografis Suara.com)
Mengenal Tahapan Kanker Darah penyakit yang dialami Ani Yudhoyono. (Dok. Infografis Suara.com)

Pengobatan Kanker Darah

Pengobatan kanker darah dilakukan dengan melakukan sejumlah pemeriksaan terlebih dahulu untuk menentukan tipe kanker darah dan seberapa parah kanker sudah menyebar.

Dikutip dari laman HelloSehat, Beberapa bentuk pengobatan yang lazim dilakukan untuk pasien kanker darah antara lain:

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kanker Darah sebagai Penyebab Kematian

1. Kemoterapi

Kebanyakan kasus kanker darah ditangani dengan kemoterapi untuk membunuh sel kanker yang menggerogoti tubuh pasien. Bentuk kemoterapi pun bisa berupa obat kemoterapi minum atau disuntikkan lewat infus.

2. Radiasi

Terapi radiasi umumnya menggunakan sinar-X atau sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya. Sebelum prosesnya dimulai, Anda akan diminta untuk berbaring di atas permukaan datar, kemudian sebuah mesin besar akan mengarahkan radiasi ke titik-titik tertentu pada tubuh Anda.

3. Terapi target

Tidak jauh beda dengan kemoterapi, terapi target menggunakan obat tambahan lainnya untuk membantu tubuh menyerang sel kanker. Bedanya, terapi ini lebih spesifik tertuju pada bagian tubuh yang banyak terdapat sel kanker. Salah satunya, obat imatinib (Gleevec) dapat menghentikan aktivitas protein pada sel kanker sehingga penyebarannya dapat dicegah.

4. Imunoterapi

Imunoterapi berfungsi untuk membantu 'memancing' sistem imun tubuh Anda untuk melawan sel kanker. Mudahnya begini, Anda akan diberikan obat-obatan tertentu yang fungsinya untuk menguatkan sistem imun Anda. Begitu sistem imun 'baru' Anda terbentuk dan lebih kuat, maka Anda akan lebih mampu memerangi sel kanker yang menggerogoti tubuh Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI