Suara.com - 1000 Pasien Bibir Sumbing Dioperasi Gratis di Hari Juang TNI AD
Dalam memperingati Hari Juang, TNI AD berkolaborasi dengan Smile Train Indonesia dan Persatuan Dokter Spesialis Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetik Indonesia dalam melaksanakan operasi gratis bagi 1.000 pasien sumbing bibir dan sumbing langit-langit.
Semangat TNI Angkatan Darat dalam menguatkan komitmen pengabdian kepada masyarakat akhirnya diaplikasikan dengan senuah event operasi gratis kepada 1000 pasien bibir sumbing di seluruh Indonesia.
Operasi dilaksanakan secara serentak di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat di seluruh tanah air, dimulai tanggal 10 hingga 16 Desember 2019, termasuk salah satunya di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada hari ini.
Baca Juga: Minta Donasi untuk Operasi, Selebgram Laura Anna Dihujat Warganet
"Dalam hal ini kita dibantu oleh TNI AD jadi melalui komando dari instruksi kepala staf TNI AD, menyampaikan kepada anggota di setiap kodam wilayah provinsi untuk mencari, mendata pasien yang menderita bibir sumbing supaya bisa dibantu operasinya dalam rangka HUT TNI AD. Yang membantu kita mencari tahu pasien itu dari bapak-bapak TNI AD, jadi fungsi kita adalah mensupport untuk pembiayaan operasinya," seru Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia saat ditemui Suara.com di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Senin (16/12/19)
Menurut Deasy, sudah terjadwal tindakan operasi terhadap 525 pasien di 28 provinsi dari tanggal 10-15 Desember dalam waktu lima hari.
Jendral Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, yang hadir dalam acara mengungkapkan, “Peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat tahun 2019 ini bertema TNI AD Adalah Kita, dan dengan kegiatan ini menunjukkan bakti kami kepada bangsa sekaligus memperkokoh ikatan dengan masyarakat dan menunjukkan bahwa TNI-AD adalah bagian dari masyarakat. TNI Angkatan Darat senantiasa mencoba untuk melihat apa saja problematika yang ada di masyarakat, dan mengabdikan diri untuk mengatasinya secara konkrit. Termasuk melalui pemberian bantuan operasi gratis bagi saudara-saudara kita para penderita sumbing bibir dan sumbing langit langit, khitan masal serta pembagian sembako di seluruh tempat pelaksanaan kegiatan bakti sosial,” bebernya.
Bicara soal bibir sumbing, Deasy menuturkan bahwa setiap kasus memiliki tindakan yang berbeda.
"Bibir sumbing itu kan suka ada celahnya sampai ke dalam, kalau dia masih bayi, 3 bulan itu operasi bibirnya dulu. Nanti kalau udah satu tahun baru operasi langit2, bertahap menyesuaikan umur, selanjutnya lihat tahapam sampai 10 tahun, dilihat kalau ada yang harus di perbaiki lagi, ya diperbaiki lagi," bebernya.
Baca Juga: Operasi Berjalan Lancar, Manajer: Vidi Aldiano Masih Belum Sadar
Deasy membenarkan setiap operasi pasti meninggalkan bekas luka.
"Namanya operasi pasti ada bekas, tapi kita berusaha untuk mendekati sempurna. Makanya kita bekerja sama dengan doktet bedah plastik, karena harus ada estetikanya. Setelah dioperasi tentu saja, mulai dari suara, cara berkomunikasi lebih baik, makan minum gak sering tersedak, keluar dari hidung, sangat membantu. Pasien termuda kita usia 3 bulan, karena minimal usia 3 bulan, dan berat badannya minimal lima kilogram," pungkas Deasy.