Program Percontohan Vaksinasi HPV Anak Sekolah Kian di Ujung Tanduk

Senin, 16 Desember 2019 | 15:23 WIB
Program Percontohan Vaksinasi HPV Anak Sekolah Kian di Ujung Tanduk
Program Percontohan Vaksinasi HPV Anak Sekolah Kian di Ujung Tanduk [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi vaksin

Vaksin HPV diindikasikan untuk perempuan dan laki-laki usia 9-45 tahun. Pada usia 9-13 tahun, vaksin hanya diberikan dalam dua dosis, lebih sedikit ketimbang pada usia 14 tahun ke atas, yang diberikan dalam tiga dosis. 

Program vaksinasi HPV di Indonesia menyasar siswi kelas 5 SD/sederajat (dosis pertama), dan dosis kedua diberikan setahun kemudian, saat mereka duduk di kelas 6 SD/sederajat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi HPV (2 dosis) untuk anak perempuan usia 9-13 tahun merupakan salah satu intervensi yang kategori intervensi ‘best buys’ yang cost effective. Jarak antara vaksinasi HPV pada usia 9 – 13 tahun yakni 6 – 12 bulan. 

"Jarak dosis vaksin kedua maksimal diberikan satu tahun setelah dosis pertama,” tegas Prof. Andrijono. Belum bisa dipastikan apa dampaknya bila dosis kedua diberikan setelah lewat satu tahun dari dosis pertama. 

Prof. Andrijono mengungkapkan, dalam waktu dekat akan dilakukan kajian ilmiah terkait hal ini, serta upaya yang bisa dilakukan agar program vaksinasi HPV bisa kembali berjalan. Tak bisa dipungkiri, ada kekhawatiran yang muncul bila dosis kedua terlambat diberikan. 

"Saya khawatir bila anak kelas 5 SD yang tahun lalu sudah mendapat suntikan dosis pertama tapi hingga saat ini belum mendapat dosis kedua, proteksi vaksin jadi kurang efektif,” ungkap Aryanthi. 

Padahal, jika lengkap diberikan, berbagai studi menemukan, bahwa program vaksinasi pada gadis remaja sangat efektif menekan angka kanker serviks. 

"Bila program vaksinasi HPV terhambat sekarang, tujuan untuk proteksi terhadap kanker serviks bisa tidak tercapai. Di samping itu, anggaran negara yang sudah dikeluarkan tentu menjadi sia-sia,” lanjut Aryanthi. 

Efek domino bila akhirnya program vaksinasi HPV tidak dilanjutkan, angka kanker serviks di Tanah Air tidak akan turun, dan pembiayaan JKN akan terus membengkak untuk mengobati kanker serviks.

Baca Juga: HOGI ke Pemerintah: Vaksin HPV Harus Jadi Program Nasional!

Vaksin HPV yang digunakan dalam program dapat melindungi dari empat tipe HPV (tipe 6, 11, 16, dan 18). Vaksin ini terbukti aman dan efektif, serta telah mendapat sertifikat Halal dari IFANCA (Islamic Food and Nutrition Council of America). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI