Suara.com - Rapper Juice WRLD meninggal dunia di usia 21 tahun akibat mengalami serangan seizure atau kejang pada Minggu (8/12/2019) lalu.
Serangan seizure atau kejang yang dialami oleh Juice WRLD merupakan gangguan listrik tiba-tiba atau tidak terkendali di otak. Kondisi ini bisa menyebabkan perubahan perilaku, gerakan atau perasaan dan tingkat kesadaran seseorang.
Umumnya, kejang hanya berlangsung selama 30 detik hingga 2 menit. Sedangkan, kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit sudah termasuk keadaan darurat medis.
Secara medis dilansir dari WebMD, kondisi ini dibagi menjadi dua, yakni kejang fokus dan umum. Jenis kejang ini bisa dilihat dari aktivitas otak abnormal.
Baca Juga: Diduga Stres Tugas Sekolah, Gadis 17 Tahun Ini Kejang sampai Hilang Ingatan
1. Kejang fokus
Kejang fokus bisa juga disebut sebagai kejang onset parsial. Kejang fokus ini terjadi di satu area otak. Kejang jenis ini bisa menyebabkan efek fisik dan emosional.
Efek tersebut bisa membuat penderitanya merasa melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada. Namun, seringkali orang mengira gejala kejang fokus atau fokal ini sebagai tanda-tanda penyakit mental atau gangguan saraf jenis lainnya.
2. Kejang umum
Kejang umum terjadi ketika sel-sel saraf di kedua sisi otak yang tersumbat. Kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami kejang otot, pingsan atau terjatuh.
Baca Juga: Sakit Epilepsi Kambuh, Slamet Ditemukan Mengambang di Situ Pedongkelan
Beberapa orang mengalami kejang yang dimulai dari satu jenis, kemudian mengalami jenis lainnya. Kondisi ini biasanya disebut kejang onset yang tidak diketahui dan bisa menyebabkan gejala sensoris.