Suara.com - Banyak orang menghindari kulit ayam karena dianggap buruk untuk kesehatan. Mereka menganggap kulit ayam mengandung banyak lemak dan bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Akibatnya, banyak orang ketakutan makan kulit ayam bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Pada akhirnya, mereka selalu menyingkirkan kulit ayam.
Namun, penelitian oleh Universitas Harvard berusaha membantah anggapan tersebut. Mereka menemukan kulit ayam justru memiliki nilai gizi yang tidak menyebabkan masalah kesehatan seperti darah tinggi dan jantung.
Berdasarkan laporan mereka yang dilansir dari worldofbuzz.com, lemak kulit ayam termasuk dalam kategori lemak sehat. Lemak kulit ayam ini justru berpotensi mengurangi tekanan darah tinggi dan kolesterol tergantung pada hormon setiap individu.
Baca Juga: Benarkah Suplemen Minyak Ikan Dapat Menyehatkan Jantung?
Selain itu, kalori dalam kulit ayam sebenarnya tidak terlalu tinggi sampai bisa menyebabkan kegemukan. Karena itu, tak seharusnya Anda menghilangkan kulit ayam ketika memasaknya.
Sebaliknya, menghilangkan kulit ayam justru membuat minyak lebih mudah masuk atau meresap di daging ayam. Padahal kulit ayam ini bertindak sebagai penghalang minyak agar tidak langsung meresap pada dagingnya.
Menurut ahli gizi di Institut Kedokteran, Terpadu Sheena Smith, hal utama yang membuat kulit ayam tidak sehat adalah cara seseorang memasaknya.
"Jika Anda menggoreng ayam menggunakan tepung atau remahan tepung roti justru menambah kalori yang tidak seharusnya. Cara memasak itulah yang justru membuat ayam tidak sehat," ujar ahli gizi tersebut.
Namun, ayam yang mendapat suntikan hormon, antibiotik, dan bahan kimia lain memang tidak sehat. Lebih baik Anda mengonsumsi ayam dari peternak sehingga bebas mengonsumsi kulitnya.
Baca Juga: Makan Ayam Goreng Setiap Hari Meningatkan Risiko Kematian Dini
Meski begitu, Anda hanya disarankan mengonsumsi kulit ayam dalam jumlah sedang.