Waduh, Pengidap Autoimun Seperti Ashanty Rentan Kena Penyakit Jantung?

Rabu, 11 Desember 2019 | 18:55 WIB
Waduh, Pengidap Autoimun Seperti Ashanty Rentan Kena Penyakit Jantung?
Ilustrasi penyakit jantung pada perempuan. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waduh, Pengidap Autoimun Seperti Ashanty Rentan Kena Penyakit Jantung?

Penyakit autoimun membuat sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri. Hal ini dialami oleh beberapa selebriti, mulai dari penyanyi Ashanty hingga komedian Raditya Dika.

Nah, pakar jantung dr Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, mengungkap risiko penyakit jantung pada perempuan lebih tinggi pada orang dengan penyakit autoimun.

Kenapa bisa terjadi? Ini karena penyakit autoimun membuat terjadinya inflamasi kronik yakni peradangan pada pembuluh darah, yang terjadi secara terus-menerus, secara jangka panjang dan keadaan ini berbahaya untuk jantung.

Baca Juga: Canggih, Dokter Bedah Hidupkan Kembali Organ Jantung yang Telah Mati

"Kondisi peradangan ini akan merusak dinding sel, atau sel endotel di tubuh kita, saking lebarnya saat dibuka bisa selapangan tenis," ujar dr. Sally di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

Akibatnya saat dinding sel rusak, maka akan terjadi plak atau luka yang cukup besar. Mengingat sel darah akan terganggu sehingga mengganggu kinerja jantung, dan saat autoimun terjadi di usia belia, maka risikonya bukan hanya jantung tapi juga ke organ lainnya.

dr Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, bicara tentang risiko penyakit jantung pada pengidap autoimun. (Suara.com/Dini Afrianti)
dr Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, bicara tentang risiko penyakit jantung pada pengidap autoimun. (Suara.com/Dini Afrianti)

"Ketika usia masih belia (autoimun terjadi), risiko tidak hanya jantung, bisa stroke dan pembengkakan pembuluh darah kaki yang besar (menbengkak). Kalau masih muda jarang kena serangan (jantung), kecuali tadi autoimun dan diabetes," tutupnya.

Sebagai informasi, risiko penyakit jantung pada perempuan memang lebih tinggi dibanding laki-laki, dengan perbandingan 1,3 persen dan 1,5 persen, ini karena perempuan punya faktor hormonal. Tapi saat muda atau masih menstruasi perempuan cenderung terlindungi, tapi setelah menopause maka faktor risiko akan meningkat drastis.

Apalagi jika selama masa muda tidak bisa menjaga faktor risiko seperti ada riwayat keturunan, obesitas, darah tinggi, merokok, dan minum alkohol.

Baca Juga: Mengenal Prosedur TAVI, Proses Bedah Minimalis bagi Pasien Jantung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI