Nenek-Nenek Kena Infeksi Kulit Serius setelah Dijilat oleh Hewan Peliharaan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2019 | 09:19 WIB
Nenek-Nenek Kena Infeksi Kulit Serius setelah Dijilat oleh Hewan Peliharaan
Ilustrasi anak anjing. (Pixabay/3194556)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anjing peliharaan dapat membuat pemiliknya merasa bahagia. Namun perlu hati-hati, anjing peliharaan rupanya juga bisa menularkan infeksi.

Seperti dilansir dari Live Science, seorang wanita di Israel didiagnosis dengan infeksi bakteri yang kemungkinan tertular dari jilatan anak anjing peliharaannya.

Tahun lalu, wanita berusia 86 tahun itu pergi ke rumah sakit karena demam, mual, muntah, dan nyeri di kaki kanannya.

Menurut laporan yang diterbitkan 2 Desember di The Journal of Emergency Medicine, dia bergantung pada kursi roda dan sedang dirawat karena diabetes serta rheumatoid arthritis.

Baca Juga: Belum Waktunya MPASI, Bayi Berusia 40 Hari Meninggal Usai Diberi Pisang

Di rumah sakit, para dokter menemukan bahwa dia menderita demam, detak jantung yang tinggi dan tanda-tanda selulitis di pergelangan kaki kanan dan kaki bagian bawah.

Selulitis adalah infeksi kulit umum yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menyebabkan kemerahan pada kulit, pembengkakan dan nyeri tekan. Para dokter juga memperhatikan bahwa wanita itu memiliki beberapa luka dan lecet di kulit di antara jari kakinya.

(Shutterstock)
(Shutterstock)

Analisis darahnya mengungkapkan bahwa dia terinfeksi Streptococcus canis, bakteri yang dapat ditransfer ke manusia dari hewan lain. Dalam kasus ini, wanita itu mencatat bahwa ia memiliki beberapa anak anjing yang sering menjilat kakinya, menurut laporan itu.

Peneliti mengungkap bahwa sangat jarang bakteri seperti itu dalam jilatan hewan peliharaan yang menyebabkan infeksi pada manusia. "Coba pikir bagaimana orang di seluruh dunia dijilat oleh hewan peliharaan mereka dan tidak sakit," ata pemimpin penulis dr. Zohar Lederman.

Agar seseorang terinfeksi, bakteri harus mengakses lapisan yang lebih dalam daripada epidermis, yakni lapisan atas kulit. "Ini paling sering terjadi karena kekeringan pada kulit yang menciptakan lesi kecil," katanya.

Baca Juga: Dapat Kado Spesial, Cincin Wanita Ini Malah Dibilang Mirip Air Kencing

Ilustrasi kulit keriput. (Pixabay)
Ilustrasi kulit keriput. (Pixabay)

Terlebih lagi, dalam kasus ini, wanita itu tidak hanya memiliki retak di kulitnya tetapi juga sistem kekebalan tubuh yang lemah karena obat yang ia gunakan untuk rheumatoid arthritis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI