Suara.com - Indonesia Masuk 3 Besar TB Dunia, Menkes Terawan Perkuat Deteksi Dini
Menurut data WHO di 2018 Indonesia masuk dalam 3 besar negara dengan angka tertinggi TBC (tuberkulosis) atau yang lebih dikenal dengan istilah TB.
Perjuangan belum usai, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengaku saat ini pihaknya masih konsentrasi menskrining dan menjaga mereka yang sudah terjangkit tetap meminum obat secara teratur.
Baca Juga: Wajib, Penderita TBC Perlu Pakai Masker untuk Memutus Tingkat Penularan
"Langkah-langkah kita melakukan skrining untuk bisa menemukan dengan cepat kasus-kasus TB, dan memberikan edukasi supaya betul-betul bisa diobati, dan obat itu bisa diminum dengan tepat waktu, dan juga secara continue," ujar Menkes Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Menkes Terawan mengingatkan jika pasien TB berhenti meminum obat maka bahayanya bukan hanya ketidak sembuhan, tapi juga terjadinya resistensi obat. Jika resistensi terjadi maka bukan hanya tidak bisa diobati, karena tidak ada obat baru, tapi bisa sumber penularan baru.
"Maupun kalau dia putus di tengah jalan, akan bisa menjadi sumber penularan, karena ini penularannya berobat infection, atau gampang sekali menularnya," jelasnya.
Jadi, selain kerja kemenkes dan lintas sektoral, diperlukannya juga kesadaran sekaligus partisipasi masyarakat terhadap penyakit ini. Menkes Terawan kemudian menjelaskan, bukan hanya menyerang paru-paru, penyakit ini bisa menginfeksi organ-organ lain.

"TB bukan hanya ke paru saja, tapi bisa kemana-mana sampai ke otak, di tulang juga ada, karena begitu kasus ini mudah menginfeksi, ya kita harus bersama-sama memeranginya, karena kira menjadi nomer 3 di dunia, harus kerja keras, dan kemenkes tidak bisa berdiri sendiri," tuturnya.
Baca Juga: Kisah Pelarian Abdul Napi Pengidap TBC Terendus di Balik Lemari
Kabar terbaru, demi mengeliminasi TB saat ini pemerintah serius merancang Peraturan Presiden (Perpres) khusus tuberculosa, agar terjalinnya kerjasama yang harmoni antar kementerian. Mengingat kemendagri, KemenkumHAM, BPOM, BPJS Kesehatan, dan seterusnya juga berperan mengatasi masalah TB di daerah dan lini masyarakat.