Setelah Hampir 3 Dekade, Kasus Polio Bayi Terjadi Lagi di Malaysia

Selasa, 10 Desember 2019 | 13:52 WIB
Setelah Hampir 3 Dekade, Kasus Polio Bayi Terjadi Lagi di Malaysia
Ilustrasi bayi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bayi 3 bulan asal Malaysia didiagnosis menderita polio. Kasus tersebut merupakan yang pertama kali dilaporkan oleh Malaysia setelah hampir 3 dekade.

Bayi berjenis kelamin laki-laki dari Tuaran, bagian Sabah Malaysia tersebut dinyatakan positif polio setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan bayi tersebut mengalami kelemahan otot.

"Pasien dirawat di ruang isolasi dan dalam kondisi stabil, tetapi masih membutuhkan bantuan untuk bernapas," kata Noor Hisham dikutip dari Asia One.

Sebelumnya, Malaysia dinyatakan bebas polio pada tahun 2000. Malaysia pertama kali melaporkan kasus polio pada tahun 1992.

Baca Juga: Tewas Tersedak Pisang, Yuni Tak Tahu Bayi 2 Bulan Belum Bisa Diberi Makan

Noor Hisham mengatakan tes medis menunjukkan anak tersebut terinfeksi strain polio yang berbagi hubungan genetik dengan virus yang terdeteksi dalam kasus Filipina.

Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)

Hasil pemeriksaan di daerah bayi tersebut menunjukkan 23 dari 199 anak usia 2-15 tahun belum menerima vaksin polio.

"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan karena penyebaran penyakit hanya dapat dihentikan dengan imunisasi polio," ujarnya.

Noor menjelaskan bahwa virus ini menyebar lebih cepat di antara anak-anak, terutama dalam kondisi yang tidak bersih di daerah tertinggal atau dilanda perang.

Ia juga mengatakan bahwa belum ada obat untuk mengatasi polio, penyakit yang menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Baca Juga: Pakar Imbau Jangan Simpan Apel Berdekatan dengan Pisang, Kenapa?

Karena itu, pihaknya menyarankan orangtua agar memastikan anak-anaknya mendapat vaksin penuh. Hal ini guna mencegah anak-anak terserang penyakit berbahaya seperti polio.

Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia menghadapi tantangan meyakinkan orangtua untuk mengimunisasi anak-anak. Pada tahun 2016, lima anak meninggal karena diphteria, penyakit yang semestinya bisa dicegah dengan vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI