Suara.com - Keguguran memang suatu kejadian tidak terduga sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Diketahui sekitar 10% hingga 20% kehamilan berakhir dengan keguguran.
Tapi, menurut Mayo Clinic, jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena banyak keguguran yang terjadi di awal kehamilan, sehingga seorang wanita tidak menyadari dirinya hamil.
"Secara umum keguguran adalah ketika ada pelepasan embrio dari dinding rahim, seringkali dengan peluruhan lapisan endometrium yang telah dibangun untuk memperkuat kehamilan," kata Alexander Chiang, MD, kepala OB-GYN Obstetrics and Gynaecology di UCLA Medical Center, Santa Monica.
Namun, terkadang lapisan endometrium, yang membantu menyehatkan embrio, tidak selalu keluar sepenuhnya. Hal ini membuat wanita tersebut membutuhkan perawatan medis atau bedah.
Baca Juga: 4 Mitos Penyebab Keguguran, Stres hingga Berhubungan Intim saat Hamil
Keguguran terbagi dalam beberapa jenis, berikut di antaranya yang dilansir dari Insider:
1. Keguguran total
Keguguran total berarti semua jaringan, termasuk calon janin dan plasenta, telah keluar dari rahim. Jenis keguguran ini biasanya terjadi sebelum minggu ke 12 kehamilan.
2. Keguguran tidak lengkap
Keguguran tidak lengkap terjadi ketika beberapa jaringan kehamilan tetap berada di dalam rahim.
Baca Juga: Stres akibat Keguguran, Wanita Ini Alami Rambut Rontok dan Idap 3 Penyakit
Dalam kasus ini, seorang wanita mungkin mengalami pendarahan hebat untuk jangka waktu yang lebih lama, dan USG akan menunjukkan bahwa masih ada bekuan darah atau plasenta di dalam rahim.