Suara.com - Hepatitis A: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Penyembuhannya
Penyakit hepatitis A masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Mudah menular, beberapa daerah di Indonesia sempat mengalami KLB hepatitis A baru-baru ini.
Kekinian, KLB hepatitis A terjadi di Depok, setelah sebelumnya sempat pula terjadi di Karawang dan Pacitan. Lalu, apa sebenarnya penyakit hepatitis A? Apa saja gejala dan bagaimana cara pengobatannya?
Dilansir laman WebMD, hepatitis A adalah penyakit infeksi virus yang menyerang liver. Penyakit ini ditularkan oleh virus hepatitis A dan bisa menyebabkan beberapa sindrom.
Baca Juga: Kemenkes Akui Wabah di Depok Tingkatkan Prevalensi Hepatitis A di 2019
Secara umum, penularan penyakit hepatitis A terjadi akibat paparan kotoran manusia yang sudah terinfeksi ke makanan atau sumber air. Hal ini yang membuat penyakit hepatitis A biasanya mewabah secara lokal di satu daerah saja.
Terkait tingkat kefatalan, risiko kematian akibat hepatitis A tergolong kecil. Hampir seluruh pasien bisa sembuh dengan sempurna, meskipun masa sakitnya bisa beragam mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Tanda dan Gejala Hepatitis A
Lalu, apa saja gejala hepatitis A yang bisa terlihat? Secara umum, penyakit hepatitis A memiliki gejala seperti penyakit infeksi lainnya, yang ditandai dengan mual, demam, dan badan terasa lemas.
Namun pada sebagian kasus, gejala hepatitis A juga bisa membuat seseorang mengalami:
Baca Juga: Kian Menjalar, Pemkot Depok Tingkatkan Status Virus Hepatitis A Jadi KLB
- Jaundice (penyakit kuning di mata dan urin)
- Air kencing berwarna gelap
- Nyeri perut
- Kehilangan nafsu makanan
- Diare
Gejala ini biasanya terjadi 1-2 minggu sejak terinfeksi virus hepatitis A.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, hepatitis A disebabkan oleh paparan kotoran pada makanan atau sumber air. Hepatitis A berisiko juga terjadi pada buah, sayur, dan makanan yang terkontaminasi saat pengiriman.
Penelitian juga menemukan risiko hepatitis A meningkat pada orang-orang yang gemar makan makanan mentah.
Faktor Risiko hepatitis A
Faktor risiko hepatitis A bermacam-macam, mulai dari gaya hidup dan higienitas. Beberapa di antaranya meliputi:
- Tinggal bersama orang terinfeksi hepatitis A
- Pergi ke daerah yang sedang terjadi wabah hepatitis A
- Penggunaan narkoba suntik ilegal
- Anak-anak dan lansia dengan daya tahan tubuh rendah
Ingin tahu lebih lanjut tentang hepatitis A termasuk cara penyembuhannya? Simak di halaman selanjutnya ya!
Cara Penyembuhan Hepatitis A
Hingga saat ini, belum ada obat yang khusus dibuat untuk menyembuhkan hepatitis A. Dokter biasanya merawat pasien berdasarkan gejala yang dirasakan seperti nyeri perut, lemas, hingga hilangnya nafsu makan.
Dokter juga biasanya akan mengecek kondisi kesehatan liver untuk melihat apakah ada risiko bahaya. Meski kecil, namun sekitar 10-15 persen pasien hepatitis membutuhkan waktu 6-9 bulan untuk sembuh.
- Istirahat yang cukup. Hepatitis A bisa membuat Anda merasa lelah, lemas, dan kurang energi.
- Pola makan sehat penting karena saat terserang hepatitis A, nafsu makan berkurang dan rasa mual rentan menyerang.
- Penuhi kecukupan air minum karena hepatitis A bisa membuat seseorang kekurangan cairan
- Hindari alkohol yang dapat mengganggu perbaikan fungsi hati. Ditambah, konsumsi alkohol dapat merusak liver dalam jangka panjang.
Pencegahan Hepatitis A
Pencegahan hepatitis A bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah menggunakan vaksin hepatitis A yang sudah tersedia secara umum.
Vaksin hepatitis A memiliki tingkat efektivitas hingga 95 persen pada orang dewasa sehat dan mampu bertahan hingga 20 tahun.
Untuk anak-anak dan lansia, efektivitasnya berada di angka 85 persen dan mampu bertahan 15-20 tahun.
Cara yang kedua adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan baik dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Cuci tangan pakai sabun
- Mencuci makanan sebelum dimasak dengan air mengalir
- Tidak buang air sembarangan