Suara.com - Darah yang disimpan di PMI ternyata tidak dapat bertahan lama. Sel darah merah hanya dapat bertahan maksimal selama 35 hari, sedangkan trombosit hanya dapat disimpan hingga 5 hari. Inilah mengapa PMI sering mendorong orang-orang untuk rajin donor darah.
Tapi, donor darah tidak hanya bermanfaat bagi seseorang yang menerimanya saja, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri.
Melansir World of Buzz, berikut beberapa manfaat yang didapat pendonor.
1. Mengurangi risiko penyakit jantung dan hati
Baca Juga: Pengidap Diabetes Ingin Donor Darah, Perhatikan 4 Hal Ini Ya!
Orang dengan kadar zat besi yang tinggi rentan terhadap penyakit jantung, hati dan pankreas karena kelebihan zat besi yang tersimpan dalam tubuh.
Dengan mendonorkan darah, kadar zat besi dalam darah Anda akan seimbang, kata BRMS Online. Ini juga merangsang tubuh Anda untuk memproduksi sel darah baru untuk mengisi kembali darah yang telah disumbangkan.
2. Menurunkan berat badan
Setiap donasi membakar sekitar 650 kalori, yang setara dengan lari 30 menit.
Tetapi jangan memperlakukannya sebagai cara untuk menurunkan berat badan karena itu tidak sehat. Anda memerlukan setidaknya tiga bulan istirahat sebelum donor darah berikutnya. Tetap saja, setidaknya Anda bisa membakar kalori ekstra.
Baca Juga: Asyik! Penduduk Padang yang Rajin Donor Darah Bisa Dapat Hadiah Umrah
3. Mengurangi risiko serangan jantung
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Epidemiology mengatakan, mendonorkan darah membantu mengurangi risiko serangan jantung hingga 88%. Ini terkait dengan tingginya kadar zat besi dalam darah Anda, yang dapat menyempitkan pembuluh darah.
4. Risiko kanker lebih kecil
Sekali lagi, ini berkaitan dengan jumlah zat besi yang berkurang dalam darah setelah Anda menyumbang.
Penelitian menunjukkan adanya penurunan risiko kanker bagi pendonor darah dengan berbagai penyakit, seperti hemochromatosis.
Journal of National Cancer Institute mengatakan metode pengurangan zat besi ini dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah terutama untuk orang dengan penyakit arteri perifer (PAD).