Suara.com - Baru-baru ini, Deddy Corbuzier mengudang Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah sebagai bintang tamu channel YouTube miliknya. Dalam video yang diunggah oleh Deddy, Ganjar Pranowo sempat membahas mengenai video porno.
Hal ini bermula ketika mereka membahas kasus figur publik yang melaporkan haters di sosial media. Ganjar Pranowo yang tak luput dari cyber bullying pun mengaku tidak pernah melaporkan maupun block akun-akun para pembencinya.
Ganjar Pranowo justru mengatakan lebih sering menyingkirkan situs-situs video porno. Ganjar Pranowo lantas mengakui kalau dirinya sendiri pernah melihat video porno.
"Saya pernah nggak sengaja mencet, saya nggak sengaja ngirim gitu," ujar Ganjar Pranowo dalam channel YouTube Deddy Corbuzier (3/12/2019).
Baca Juga: Jangan Minum Kopi saat Menstruasi, Ini Lho Efeknya pada Tubuh
Ganjar Pranowo lantas menegaskan bahwa tak ada salahnya jika orang dewasa seusianya dan sudah beristri menonton video porno. Asalkan, ia hanya menonton dan tidak menyebarluaskan.
"Eh kalau saya nonton film porno itu salah saya di mana? Saya dewasa. Salah saya itu di mana kalau saya nonton film porno, lah saya suka kok. Saya juga sudah dewasa dan punya istri, yang nggak boleh ya saya kirim-kirim itu," jelasnya.
"Ya kadang-kadang saya pengen nonton, wong saya orang dewasa, manusia biasa dan sehat kok. Kecuali saya nggak sehat gitu. Kadang-kadang aja ini sebagai orang dewasa kan perlu," lanjutnya.
Selain Ganjar Pranowo, hampir semua pria pasti juga pernah menonton video porno. Tetapi, apakah Anda pernah berpikir mengenai alasan psikologis pria suka nonton video porno?
Melansir dari Hello Sehat, pada dasarnya otak pria diprogram untuk mudah terangsang. Artinya, setiap kali mereka melihat hal-hal yang menjurus ke pornografi atau seksual, mereka langsung siap menerimanya.
Baca Juga: Studi: Usia Menstruasi Pertama Pengaruhi Risiko Serangan Jantung
Hormon dopamin sebagai saraf penghubung ke otak menjadi saraf paling aktif saat pria menonton video porno. Apalagi hormon dopamin juga menghasilkan respons dopaminergik.