Casey Stoner Derita Kelelahan Kronis, Kenali Tanda-Tanda Awalnya!

Kamis, 05 Desember 2019 | 12:05 WIB
Casey Stoner Derita Kelelahan Kronis, Kenali Tanda-Tanda Awalnya!
Casey Stoner empat musim perkuat Ducati; 2007-2010. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Casey Stoner, namanya tak pernah lekang oleh waktu sebagai juara dunia MotoGP dua kali. Belakangan Casey Stoner mengaku sedang menderita penyakit kelelahan kronis.

Penyakit tersebut membuat Stoner tidak bisa melakukan olahraga motor. Karena itu pula, Stoner mengakhiri karirnya sebagai pembalap pada 2009.

"Kelelahan kronis ini tidak bisa menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh saya. Saya menjadi tidak punya energi untuk melakukan apapun," ujar Casey Stoner dikutip dari Speedcafe.com.

Seperti yang diketahui sebelumnya, sindrom kelelahan kronis adalah kelainan yang ditandai dengan kelelahan ekstrem atau kelelahan yang tidak hilang meski sudah beristirahat.

Baca Juga: Baim Wong Bocorkan Kapan Paula Verhoeven Melahirkan ke Nagita Slavina

Melansir dari Healthline, gejala sindrom kelelahan kronis ini pun bisa berbeda-beda berdasarkan individu dan tingkat keparahan kondisinya.

Casey Stoner saat jadi juara dunia MotoGP bersama Repsol Honda tahun 2011. [AFP]
Casey Stoner saat jadi juara dunia MotoGP bersama Repsol Honda tahun 2011. [AFP]

Gejala yang paling umum adalah kelelahan yang cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kelelahan kronis juga bisa menyebabkan masalah tidur, seperti merasa tidak segar setelah tidur malam, insomnia kronis, gangguan tidur lainnya.

Anda yang menderita kelelahan kronis juga bisa mengalami kehilangan ingatan, konsentrasi berkurang dan intoleransi ortostasik. Adapula gejala fisik dari sindrom kelelahan kronis, antara lain:

  • Nyeri otot
  • Sering sakit kepala
  • Nyeri multi-sendi tanpa kemerahan atau bengkak
  • Sakit tenggorokan
  • Kelenjar getah bening lunak dan bengkak di leher serta ketiak

Pada beberapa orang, kelelahan kronis juga memengaruhi siklus menstruasinya. Gejalanya bisa tiba-tiba datang dan menghilang.

Baca Juga: Beri Bayi Telur dan Kacang di Usia 6 Bulan Bisa Turunkan Risiko Alergi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI