Canggih, Dokter Bedah Hidupkan Kembali Organ Jantung yang Telah Mati

Rabu, 04 Desember 2019 | 13:32 WIB
Canggih, Dokter Bedah Hidupkan Kembali Organ Jantung yang Telah Mati
Kesehatan jantung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Canggih, Dokter Bedah Hidupkan Kembali Organ Jantung yang Telah Mati

Jantung salah satu organ terpenting manusia, saat jantung berhenti berdetak maka kehidupan juga berhenti berputar. Bahkan meski jantung sudah menjadi mayat maka tidak mungkin berdetak kembali.

Hebatnya, sebuah inovasi canggih dilakukan tim dokter Universitas Duke Amerika Serikat yang bisa membuat jantung kembali berdetak, meski awalnya sudah ikut mati di dalam tubuh pendonor.

Mengutip laman Metro, Rabu (4/12/2019) dalam inovasinya tim dokter menggunakan teknik perintis untuk mengalirkan darah dan oksigen kembali ke organ untuk menghidupkan kembali jantung.

Baca Juga: Ini Dia Prejaru, Alat Penolong Serangan Jantung Karya Mahasiswa UMP

Saat jantung hidup dan berdetak, selanjutnya ditransplantasikan pada donor hidup. Teknik ini berhasil menciptakan harapan baru bagi ribuan orang di AS yang menunggu tranplantasi organ.

Diakui memang, transplantasi jantung memang relatif umum dilakukan di AS. Tapi yang sering terjadi waktu jadi faktor utama setelah kematian pendonor. Sedangkan di saat bersamaan selalu terjadi kekurangan organ yang tersedia.

Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).
Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).

Prosedur yang berhasil dilamukan ahli bedah Universitas Duke ini dikenal sebagai Donation After Cardiac Death (DCD), yang melibatkan pengangkatan jantung pasien yang dikonfirmasi meninghal. Direktur Program Tranplantasi Jantung, Dr. Jacob Niall Schroder kemudian men-tweet video detak jantung yang berhasil hidup kembali itu.

Prosedur DCD ini memang telah digunakan di Inggris sejak 2009, dan untuk pertama kalinya berhasil dilakukan di AS. Siapa pendonor dan penerima jantung tetap jadi rahasia dan tidak dipublikasi.

"Keberhasilan program DCD di Inggris dapat dikaitkan dengan resolusi dari hambatan hukum, etika dan profesional yang tampak pada model donasi ini," ungkap tim NHS.

Baca Juga: Perempuan yang Masih Haid Cenderung Terlindung dari Serangan Jantung

"Prinsip yang mendasari program ini adalah donasi pada banyak kesempatan dapat dipandang secara sah sebagai bagian dari perawatan yang mungkin ingin diterima seseorang di akhir kehidupan mereka," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI